header photo

mengupas isi kepala

aku bersama diriku
bermain dalam pemikiran
sikut yang satu, sikut juga yang kedua
siapa yang menang?
terenjawantahkan dalam laku perbuatan

bising, apa mau dibilang
setiap kata, setiap angan tercipta
tidak diundang, masuk tepat kedalam
mana yang disuka?
melatarbelakangi setiap laku perbuatan

baik dan jahat beradu
dalam kecepatan masing-masing saling memacu
tercepat menguasai keadaan menilai setiap kejadian
bagian mana yang menang?
memaklumi setiap laku perbuatan

motif di setia perbuatan


Bookmark and Share

Dia itu temanku

seribu bahasa telah terucap
saling menjatuhkan, meninggikan satu sama lain mulanya
seribu bahasa yang terkemudian
saling berbagi, menertawakan kisah satu sama lain

seribu detik telah berlalu
waktu memang tiada menunggu, tapi teman selalu menunggu
seribu detik kembali berdetik
mengganti hari, kehangatan dalam cerita tercipta

seribu kisah memang telah berlalu
merangkai memori, itulah bahan pembicaraan kini
seribu kisah akan dilalui
mencetak memori baru untuk masa depan

seribu tawa dikurangi 999 kesedihan
tersisa satu tawa, yaitu ketika kita menertawakan apa yang ditangisi
seribu kebanggaan dikurangi 999 kekecewaan
tersisa satu kebahagiaan, yaitu ketika kita berbangga melewati semua kekecewaan

satu kata dalam persahabatan
seribu makna dalam menjalaninya
satu tetes air mengalir keluar dari mata
seribu kedipan dari teman yang kembali membuat tertawa

aku... kamu...
siapa kamu...?
kenali aku
mungkinkah itu satu?

kamu... aku...
ini aku
bolehkah ku lebih mengenalmu?
mungkinkah itu satu?

satu... teman ... aku... kamu...




Bookmark and Share

makan

sesuatu yang berulang terkadang mendatangkan kebosanan
itu kemungkinan besar sangat mungkin terjadi

sekarang ku pakai ungkapan itu untuk suatu "masalah" yang ini
makan...
dari dulu ,entah kapan aku memulai melakukan kegiatan ini, makan selalu saja kulakukan berulang kali.
terus dan menerus, bahkan tidak pernah terlewatkan

makan...
kali ini aku bosan makan
wajar bukan...?
karena aku bosan dengan makan

tapi teman2 ku dengan segera menjawab
"makan itu kan kebutuhan"
"makan kan untuk hidup"
makan... oh... makan ... (desahku)

ketika kita membahas tentang
kebutuhan...
demi kehidupan....
tidak ada kebosanan di sana ternyata

tapi mengapa ada saja
yang bosan mendengar senandung "merdu" pengamen dijalan
yang para pengamen lakukan atas nama demi kehidupan

tapi mengapa ada saja
yang bosan mendengar celotehan anak kecil beserta kecerewetan tersendiri
yang merupakan kebutuha dasar anak2 yg tak dapat menutup mulutny seperti org dewasa

jadi bingung
jadi tak mengerti
tapi tetap saja aku akan makan
karena aku penikmat makanan
bukan membutuhkan makanan
apalagi demi hidup aku makan

hanya sebatas penikmat

Bookmark and Share

BinTaNG

bintang telah menghilang
bersama kedipannya yang menarik
meredup mungkin, terhalang bisa jadi
dimana kau, bintangku?

bintang yang mungkin berpindah
bukan karena bintang berlari menghindar
tapi karena bumi yg kupijak berputar, merubah posisiku
takkan kutemukan lagi bintang di titik yang sama

bintang, coba kuperhatikan apa yang kuingat
masa ketika kupelajari arti keberadaanmu
langit tempat tempat tertancap
hitam sekeliling membuatmu bercahaya

langit tanpa bintang
kuanggap saja langit itu selembar kertas hitam besar melayang diudara
namun kehadiran bintang seakan langit berbeda
nuansa besarnya langit, dan kecilnya diri ini,menyerangku melingkupiku

bintangku yang terhalang
mungkin engkau berselimutkan awan malam
atau bulan dalam ke-ego-an, menutupi
karena dia anggap kau miliknya semata
mungkin, planetmu sedang berkejar-kejaran berlari berputar memutarimu
dan meniadakan ruang bagi sudut pandang mata yang menerawang
bintangku yang terhalang

coba tunjuk satu bintang
karena memang tak mungkin bisa diraih
bahkan tak sanggup disimpan
tak perlu diingat yang nampak semalam
karena esok malam mungkin dapat dijumpai
kalaupun tidak dua hari kedepan terjumpai
tiga hari mungkin, ..., seminggu,...seminggu setengah,...setengah bulan lagi, mungkin
selama pasti dagu mengangkat ke atas membentuk sudut lebih dari 90 derajat
dan kertas hitam besar masih melayang diudara
masih ada harapan, bintang kembali terlihat, ini pasti
pasti, dan bukan mungkin, karena dalam pengharapan ada kepastian

apa yang sebenarnya ini...
mata yang ingin melihat bintang?
bintang yang ada, walau terkadang tak ada, mengganggu indahnya langit malamku?
atau diri ini yang mencari keindahan yang sempurna?
apa yang membuat ku terusik karena bintang tiada bersinar?
apa yang merugikanku ketika langit tetaplah kertas hitam besar masih melayang diudara?
ataukah ada yang perlu kusimpulkan?

baiklah mari kubuat kesimpulan dalam penalaran liar isi kepala bersama dengan logikanya

ku melihat bintang, terlihat kecil bagi mata, tapi tak begitu sebenarnya
sebenarnya aku terlihat kecil bagi bintang
kecilnya bintang malam, karena jarak tempuh antara kami teramat jauh
sangat jauh, itu sebabnya tiada angkot yang mempunyai terminal di sana
tapi dekat ketika ku puaskan mata memandangnya
dan bintang memang untuk dinikmati, ini jelas
terkadang dia dapat datang menyapa mata dan berkata "waktunya untuk tidur"
tak bermulut tapi dapat bekata (^.^) itulah bintangku

demikian hingga kuanalogikan juga seperti itu TUHANku
tak nampak, tapi terlihat, seperti itu lah TUHANku
dan salah bagiku mengganggap DIA kecil, karena tak begitu sebenarnya
aku yang terlihat kecil dimataNYA
dekatnya jarakku denganTUHANku sebatas menutup mata dan mulai kuberdoa
dan kumulai untuk menikmati yang disediakan TUHANku
itulah bintang malamku



Bookmark and Share

hampa

tak perlu jadi jahat
karena semua orang punya alasan untuk bisa dibenci yang lain
walau hanya terbesit di pikiran
gerak tubuh menggambarkan kedalaman diri

kejenuhan sampai di puncak hari
melangkah walau tak maju
ragu bersama berteman
lamunan bising terpendam

sayang sungguh disayang
jadi mengapa kita tak benci smua orang saja?
dengan sedikit pembenaran diri
kita dapat sudutkan orang dan mulai membenci

sesampainya di puncak kejenuhan hari
walau tak maju, melangkah
berteman bersama ragu
terpendam bising lamunan

mulailah meraih tangan
tundukkan kepala, tempelkan itu tepat di tangan ibumu
dan itu yang selalu terjadi berulang-ulang
penghormatan kepada orang yang sangat dikasihi

tidak pernah dia sempurna
ibu yang melahirkan, yang sangat layak untuk dikasihi
terlepas dari adanya kesalahan dalam perbuatan
atau pengalaman yang tersimpan hingga sekarang

mulailah meraih tangan
tundukkan kepala, tempelkan itu tepat di tangan ibumu
dan itu yang selalu terjadi berulang-ulang
penghormatan kepada orang yang sangat dikasihi

jangan membenci orangnya
jangan membenci ibumu
bedakan antara perbuatan dan orangnya
bencilah perbuatannya
tapi tetap ciumlah tangan ibumu
tapi kasihilah orangnya
tapi kasihilah ibumu karena memang layak dia
tapi kasihilah orang lain karena itulah yang diajarkanNYA

dan ketika kepala sampai kepada tangan terkasih itu
dan ketika dapat dibedakan antara perbuatan dari orangnya
maka lupakanlah yang telah lalu
dan ciumlah tangan ibumu

hampa...
hampa ruangan kebencian
hampa...
karena semua sudah terlupakan

Bookmark and Share

akhiran " i "

waktu selalu beranjak pergi
hidup bukan mimpi

waktu tak bisa berhenti
hidup tetap dijalani...

waktu tiada akan menanti
hidup adalah kisah diri menggapai mimpi

tentu saja hanya

hanya saja tidak semua orang selalu kuat
hanya saja tidak setiap kali ku mampu tertawa
hanya saja tidak setiap waktu ku mampu menguatkan orang lain
hanya saja tidak disetiap tempat tersedia teman
hanya saja tidak segampang yg dipikirkan curhat-an dapat diceritakan
hanya saja tidak setegar yang engkau lihat
hanya saja aku bukanlah segalanya

ku membuatmu menunggu

mari kemari lelakiku
datanglah mendekat, hampirilah aku
tawarkan aku cintamu
datanglah tak ragu kan ku raih

seperti biasa selalu ada nuansa
berbunga bunga membuatku tersenyum
aku meginginkan itu
ya, dengan tegas kukatakan, aku menginginkan cinta

Sebatas penempatan kata dan perbedaan artinya

aku dan pemikiran nakalmu

pemikiran nakalmu dan aku

dan pemikiran nakalmu... aku

dan aku... pemikiran nakalmu


berhati-hati memposisikan, terlebih memposisikan diri karena setiap posisi memiliki arti yg berbeda

Lihat juga:
Sebatas penempatan kata dan perbedaan artinya (2)
Bookmark and Share

... pemikiran nakalku ...

jangan tertipu
bulan itu tak seindah yang telihat di malam
coba lihat mendekat
sungguh buruknya permukaannya

jangan jatuh cinta
cinta itu tak seidah yang dimimpikan
coba telusuri maknanya
pengorbanan adalah dasarnya

bukan aku lagi

a
.
.
.
.
.
.
.
.
k
.
.
.
.
.
.
u
.
.
.
.


aku

aku
.
.
.

karena yang tersisa hanyalah aku

...

Hidupku bukanlah aku lagi
tapi Kristus di dalam aku


Bookmark and Share

bersama mendekat dan cerita

HEy...
mari..., kemari...

bersama itu lebih baik
bersama akan menambah jumlah
bersama itu dapat membagi
bersama, lebih mendekat

mendekat, hapuskan jarak
mendekat, terlihat lebih jelas
mendekat, perdengarkan suara hati
mendekat munculkan cerita

tarian cintA

menggenggam satu sama lain
saling mendukung dalam suatu kerja sama
dimulainya nada, melodi mengalun lambat
berdua menari, hingga akhir nada

seperti kita tau semua dari mana berasal

aku merindukan sesuatu
yang ku tidak tau itu apa
yang ku tidak mengerti itu apa
yang tidak kupahami itu apa

aku mengejar sesuatu
yang tidak berujung mungkin
yang berliku-liku mungkin
yang tak berarah mungkin

pemulung

indahlah hidup inii
sisa-sisa adalah kehidupan
seperti mata elang begitulah mataku

jauhlah jalan ini
kerikil bersanding bersama alas kaki
tebalnya kaki gajah ada di kakiku

Penyanyi jalanan

Nyanyian antara
waktu yang terus berjalan
tuntutan menekan
ambisi mulai berjaya

Nyanyian antara
sisa-sisa angan terdahulu
hari ini adalah realita
entah kapan akan berhenti

cerita si pasir

bagai pasir di tepi pantai
terhampar di antara kumpulan tak terhingga
di bawah matahari yang sama
menunggu ombak yang sama

sebatas yang tak kumengerti

aku bersyukur karena ada orang miskin
aku bersyukur ada orang mati kerena kekenyangan

aku bersyukur karena ada kemalangan
aku bersyukur bagi mereka yang bersenang-senang

rumahku

rumahku
tidaklah besar apalagi menjulang ke langit
tidurpun beralaskan tikar cukup bagiku
karena tv menemaniku di ruang tamuku
aku bersyukur untuk itu

rumahku
tidur bersama keringat, nyaman bagiku
ketika pagi ku bersiap membasuh diri
menjalani hari, beranjak pergi
dan aku sungguh bersyukur untuk itu


Bookmark and Share

malam

tok..tok..tok...

ada yang mengetuk
"siapa disana" pikirku
kumendekat, meraih gagang pintu
kubuka dan terlihat siapa disana

ternyata malam yang berkunjung
kedatangan yg menghadirkan nuansa baru
kusambut dia dan menikmati saat bersama

ketika mata tertutup dia menemani
dalam gelap terjalin cerita malam
membuat tersenyum, kadang meringis
alam mimpi bersama malam

"terimakasih" kataku padanya
kedatangan yang memberi damai
selepas hari yang telah kujalani

Bookmark and Share

ini hari

biar hari ini kujalani
karena hari ini telah diberi
tanpa di minta tetap kujalani kini
hari ini kusyukuri

biar hari ini bersinar
walau kadang kuterkapar
karena waktu terus menjalar
hari ini ku belajar tegar

mari bercinta

mari bercinta
tak ada duka tak ada pedih
milikku semata, tiada yang lain
jangan coba mengganggu, jelas ku kan terganggu
cinta ini milikku

kunamakan ini syukur

dingin malam membuat terbangun
syukur, aku diingatkan untuk menarik selimut menutupi badanku

pagi hari ketika mata masih setengah "on"
syukur, aku diberi kesempatan untuk berdoa

di ujung jalan terdapat tembok tinggi

semangat tertinggal diujung lidah
pengharapan di sisi pagi hari

inginku hari berlalu

mengejar terasa lelah
menanti entah kapan
bulan tertancap di dinding

atas nama uang

atas nama uang
aku seakan menjadi suatu kebodohan
kutolak kemudahan, kunikmati kesakitan
karena aku seorang pemuja uang
uang bukan untuk kemudahan

Luluh lantak

mari bertahan
karang tegak di pantai

mari berlari
kawanan ombak menuju pantai
Search Engine Optimization