header photo

Inilah jawabku

Tunggu, tunggu dulu
jangan terlalu cepat menyimpulkan
jangan engkau menilai
karena ini bisa menipu
sebuah tulisan di dalam berbagai pengertian

Ingatlah dahulu aku
jangan terlalu cepat menyimpulkan
jangan engkau menilai
agar engkau tidak tertipu
sebuah tulisan untuk dipahami, tidak untuk dinilai

Akhir Kata

konspirasi
ditutupi
kebiasaan

pembenaran
karena
realita

di dok'kon among ku (bapakku berkata)

kalau hidup itu seperti komedi putar
ada kala kita di atas, ada saatnya akan turun kebawah, datangnya tiba-tiba
ketika kita dibawah, ada masanya akan naik keatas, hasil dari usaha

kalau proses pembelajaran setiap orang itu seperti lomba lari di olimpiade
semuanya berlari menuju garis finis
ada yang menang, ada yang kalah

kawan lama

Lama, kawan kita tak bertemu
kawan lama yang akhirnya bertemu

Diri yang sekarang dibentuk karna kejadian demi kejadian
Engkau dibentuk, demikian aku dibentuk karenanya
Tenangkan dirimu kawan
ketika kita jumpa kau datang dalam amarahmu yang nyata

kawan

ingat jaman dulu?
apa yang kita jalani sekarang
siapa yang tau dimasa depan?

semua terbalut dalam aliran waktu
karena tidak ada yang bisa terlepas waktu

tapi jarak mungkin bisa menipu
tapi keadaan mungkin bisa membelokkan
tapi pemikiran kadang membuat renggang

hanya orang bodoh

ini tentang "kebodohan"

jangan pernah menyepelekan ini
karena kalau kita tau bahwa
kata "kebodohan" selalu disandingkan dengan "kepintaran"
sungguh betapa berharganya "kebodohan" ini

Belakangan ini...

Belakangan ini ada satu kalimat yang terus terngiang di otakku...
bahkan, seakan-akan kalimat ini menjadi bergerak menyapaku dalam wujud
tidak hanya diotakku (yang terdengar hanya bagiku)
tapi ini terdengar oleh telingaku dan telinga yang lainnya
karena bukan hanya otakku, tapi ada beberapa mulut temanku yang mengatakan kalimat ini:

"Kenapa ini terjadi?"

"how could this happen to me?"

"ai, boasa songon on?"

tentang diriku

marah

kesal

bodoh

tak terelakkan lagi

Apakah itu?

ini mengenai kata "terbaik"

berjuang mendapat yang terbaik
bagaimana kalau yang "terbaik" sudah kita capai?

untuk apa ada hari esok?

anehnya,
waktu tidak berhenti
ketika yang terbaik itu sudah di dapat

Syukur TUHAN

karena segala sesuatu
terlalu banyak untuk kumengerti

karena semua telah terjadi
maka ada hari ini

karena mata melihat
kumengerti arti gelap

karena ada warna
keindahan dapat terlukiskan

perjalanan ke Emaus

Tinggalah TUHAN
lebih lama lagi
s'bab t'lah hitam jalanku

Tinggallah TUHAN
lebih lama lagi
dan ceritakan kerajaan ALLAH

Jadi

boleh aja semua terjadi ,
atau tidak terjadi yang inginku terjadi .
Siapa yang akan tau masa depan apa yang kan terjadi ?
karena segala sesuatu terjadi bukan ku yang menjadi kannya,
ku hanya mengusahakannya.
Search Engine Optimization