header photo

heran

jangan heran kl ada pesawat jatuh
tapi jadilah heran ktika melihat 'kumpulan besi bersayap yg sedemikian berat' itu dpt terbang membelah langit

bukankah sebutir pasir yg kau terbangkan pasti akan kembali menghujam bumi?
Bukankah isaac newton sudah mengajari kita?
Jadi jgn heran ada pesawat jatuh
tapi heranlah kpd prestasi manusia yg mampu menerbangkan pesawat
tapi heranlah pencapaian tersebut bermula dari impian si kecil wright bersaudara

Atas nama harga diri

Kala itu aku sedang asyiknya mnikmati berkendara roda dua di sbuah jalan protokol d Bandung.

Tibalah d satu perempatan jalan dmana ada lampu merah disana. Lampu ini berwarna merah. Ups jangan mngira, krn lampu itu berwarna merah itu menandakan sang lampu lalu lintas itu menantangku. Menantang? Yah... bukankah arti warna merah adl berani. Jadi jgn salah mengintepretasikan bhw lampu merah artinya "Berani gak loe menantang bahaya!"

Sekarat

Dia menegakkan baringannya,
dlm sgala usaha pembaringan tubuh terkulai
istirahatlah sejenak dlm tawa,
dia yg brpengharapan tak mati

dia tahu ada yg menemani
peri malam tetap terjaga walau tertidur
dia berteman nurani
dia memandang realita dgn takabur

gombal picisan II

engkaulah nuansa pagi,
membangunkanku dari mimpi

engkaulah terik mentari,
paksa keluar semangat dalam diri

engkaulah sinar redup mentari senja,
tenangkan diri yg dibalut emosi rasa

Di tepi pantai matahari


Terlihat jauh d ujung mata memandang
garis memisahkan langit dan laut,
pesisir pantai karang diam mematung
hitungan hari,mentari tenggelam di ujung barat

aku tak tertarik terjun ke dalam pantai
biarlah d sisi kolam badan kucelupkan
terkadang bukan gelombang yg menjadi inti
biarlah ketenangan bermain dlm pikiran

B 5321 T

Beroda dua melintas banyak jalur
bersama satu pengendara yg brtuan
bermain bersama dlm bnyk cerita
tahun berganti pajak menanti

Dahulu selalu brsama 2 teman merapat dlm satu jok
B5321T ku melaju tetap elok
senggol mobil, kami melaju kencang berkelok-kelok
akhirnya pengemudi mobil dibuat gondok

aku memilih natal yang penuh tawa

lihat yang sebelah sini berkata
sebelah sana pun mulai berkomentar
ujung sana juga tak mau ketinggalan
semua memprotes natalku yang semarak

dalam natalku ada anak yang tertawa
dalam natalku sederhana, yaitu kebahagiaan
tak bisakah kami bersenang
atau memang kami harus menjadi yang malang?

bukan lagi ego, bukan lagi rasa

"apa kabarmu?"
itu seharusnya yang terucap

"apa yang sedang kau gumulkan?"
itulah pertanyaanku bagimu

bukan seperti ego yang ada dalam otakku
terbentuk karena kesedihan dalam diri
tak nampak, tapi pasti terlihat
bagi setiap orang yang mengerti, inilah kebodohan

tawa yang kusesali (maafkan aku teman)

jangan menyangka semua mudah
jangan buat ini jadi mudah
karena pasti akan ada yang terluka
karena satu perbuatan, bisa berakhir sengsara

aku tertawa awalnya
karena ini menyenangkan
karena mungkin telah lama aku tak tertawa
karena itu aku menikmati awalnya

Selamat natal

Lihat,,,!
bintang itu disana,
di sebuah kota kecil betlehem,
tepat di atas kandang domba.

Lihat,,,!
gemerlap natal di sana,
di hati setiap manusia yang percaya,
tepat di tiap hati orang yang berharap padanya padaNYA

dibalik satu perbuatan baik

ayo teman
ayo kita lakukan
satu kali itu sudah cukup
berbuat baik kepada seseorang

karena satu kali kita telah berbuat baik
lalu kita mrasa t'lah menjadi yg terbaik
baik, baiklah... memang itu cukup baik
tapi jangan kau kira kaulah yg terbaik

kini dan nanti

Aku kini
aku nanti

seperti aku yang dahulu
demikianlah aku yang kini
arti dari ketidakberubahan

kemudian, yang nanti, dimulai dari yang terdahulu
kemana, dimana, dimulai dari pemikiran

hati pergi

hati-hati makan hati
kala mati di siang nanti

pergi silakan pergi
kemana beranjak kita pikirkan nanti

tapi ingat sekarang jangan nanti
nasib malang jangan dibawa pergi

Sebuah pertanyaan yang tak terjawab hingga sekarang

Ini adalah satu pertanyaan yang muncul dalam pemikiranku dulu, ketika aku sedang duduk di bangku sekolah menengah umum, tepatnya ketika aku sedang gila-gilanya dengan pelajaran fisika.


Seandainya bumi ini bisa di letakkan diatas timbangan, lalu kita ukur beratnya:

Apakah berat (masa) bumi 30 tahun yang lalu dengan berat bumi yang sekarang itu berubah? atau tetap sama?
atau
Apakah berat bumi itu berubah-ubah tiap waktu?

Seandainya kamu menjadi TUHAN

Baiklah ini hanyalah sebuah tulisan yang ingin menyentil pemikiranku sendiri.
Seandainya aku menjadi tuhan

Ups,... sebelumnya yang perlu aku ketahui ttg TUHAN, tentulah DIA adalah pribadi yang pemikirannya jauh lebih cerdas, kreatif, bijaksana, dll dari semua yang ada maupun yang tak ada di atas muka bumi ini. Jadi kalaupun aku lanjutkan tulisan ini, tentulah "Seandainya aku jadi tuhan" hanyalah berdasarkan pemikiran seorang manusia yang diciptahan oleh TUHAN (yang sesungguhnya-red) yang terbatas dari pemikiran, bahkan diantara manusia yang ada di atas muka bumi ini aku bukanlah dalam kategori orang cerdas maupun jenius. Jadi ini hanyalah pemikiran seorang manusia dangkal yang berfikir seandainya "aku menjadi tuhan")

Seandainya aku menjadi tuhan

napak tilas

sebuah perjalanan
berjalan melangkah kedepan
menyusuri jalan, ikuti alur
di depan dan di belakang, inilah sebuah perjalanan

ketika perjalanan mengulang waktu yang telah berlalu
mengikuti jejak langkah yang dahulu menyisakan cerita

di bawah kolong langit

semua tersedia
tinggal bagaimana aku berpikir

semua mudah
tinggal bagaimana aku menjalani

semua ilusi
tinggal bagaimana aku menyatakannya

setiap kali

setiap kali aku sendiri
ada perasaan untuk ditemani
aku peka akan kebutuhan pertemanan
setiap kali ini terjadi
menjadi arti bagiku
bahwa seorang teman itu berarti

PELACUR

tawarkan diri ketika sang abang mendekat
negoisasi... mungkin bisa nanti
yang pasti si abang datang jangan biarkan pergi

siapa aku?

hanyalah penghibur bagi sisi gelap kota
bagi mereka yang dihibur dalam gelap
bagi abang yang melacurkan dirinya
karena bukan hanya kami yang melacur
abang-abang semua melacurkan kami
Search Engine Optimization