header photo

bising kepala

setiap kata
setiap isi hati
setiap hari

motif di setiap perbuatan
tersembunyi di balik kenyataan

Catatan Harian sang penggoda Indonesia Prie G.S.(Review buku)

Catatan Harian Sang Penggoda Indonesia Catatan Harian Sang Penggoda Indonesia by Prie GS


My rating: 5 of 5 stars
oke, untuk pertama kali aku memberanikan diri untuk membuat review sebuah buku.

Buku ini adalah salah satu buku yang saya gemari. Bukan sebuah novel, tapi sama seperti judul buku ini, buku ini hanyalah sebuah catatan harian si penulis, Prie G.S.

hilangnya inspirasi



siluet surya tertimpa angkasa
merah tercampur kuning mendistorsikan keremangan senja
tiada pelangi...,
mengapa tiada pelangi disana?

dari kampung kandang

di atas makam ku berdiri
mereka sebut ini ziarah
bagiku ini memori
3 tahun tidaklah lama
merangkum 19 tahun kebersamaan

Sajak TERinjak-injak (warna-warni jalan raya)

di bawah ketiak langit
tiga buah surat cinta tercecer di jalanan
terinjak-injak, terbawa angin, melayang terhempas

1. Dear pembela tuhan,
anarkis
bertindaklah demikian berdasarkan idealisme mu
tunjukkan nyalimu
gentarkan langkah setiap orang
hujat semua yang menentang
agar terlihat keberanian yang menjadi dasar
telanjangi kami yang pengecut
lantangkanlah suaramu
perdengarkan yang menjadi keyakinanamu
terimalah surgamu
kamulah sang pembela
atas nama pencipta


kamulah laskar
teriring cinta damai dariku,

penganut agama

Sajak TERInjak-injak (di bawah pembangunan singgasana)

di bawah ketiak langit
menutupi suara azan magrib di penghujung kiamat
deru pembangunan dikumandangkan

besi-besi berhamburan
baja-baja tergeletak begitu saja
dekat dengan rumah bising tangis seorang anak

Sajak TERinjak-injak (bendera setengah tiang)

di bawah ketiak langit
seorang anak bertubuh dekil menari
berputar-putar dia langkahkan kaki
mengelilingi api unggun bersemarak
kehangatan sang api memacu tariannya
bersama perutnya yang terlihat membengkak
sang anak menari
bersama perut membengkak
dalam tiap putaran mengelilingi api unggun
lupakan isi perut kosong membengkak

bagi anak masa depan (2)

akulah masa depan
menanggung dunia itulah aku jadinya nanti

akulah yang nantinya
namun yang sekarang belum saatnya

selama masih bisa
pengaruhi aku
ajarlah aku
didiklah aku

bagi anak masa depan

saat anak ku menjadi seorang terdidik
ku kan datangi gurunya
kan kuberikan sebungkus kado
rasa syukur untuk pengabdiannya

saat anak ku menjadi terbengkalai
ku kan mendatangi atasanku
kan kuberi sepucuk surat penyesalan
tentang seorang orang tua yang telah buta akan proritas

Di tengah kota berplat-D

Bandung, 17 September 2009

Cuma mau bertransformasi menjadi si pemazmur yang menulis kitab Mazmur.
Kalau tidak salah ingat ada bagian dalam kitab itu bertuliskan "malam menceritakan itu (kebaikan dan kebesaran Tuhan) kepada malam".

Oke ini saat yang tepat untuk menguji kebenaran ayat tersebut!

Selepas mengunjungi seorang teman, aku beranjak untuk pulang. Ketika itu jam 11 malam dan temanku itu mengingatkan bahwa pada jam ini angkot yang mengambil trayek jalan antapani tidak beroperasi lagi dan tidak lupa dia memintaku untuk memberinya kabar jika aku sudah sampai di kosan ku.
"So what gitu loh.....?" cuma dalam hati sih ini kukatakan, justru aku berpikir "ini saatnya menguji ketahanan kaki", karena saat itu aku memang tidak menunggangi motor ber plat B milikku itu.

Selamat Hari Nelayan (6 April)

hari di mulai saat bulan bersinar
bentangan layar perahu adalah simpul sepatumu
harap sebuah peruntungan dalam bisik angin malam
tanganmu seperti jaring yang menemanimu


Jangan panggil mentari terbit

Tuhan dan aku

Tuhan tambahkan umurku
agar semakin lengkap sudah
pundi-pundi dosa yang semakin membengkak

Tuhan tambahkan kemurahanMu
dalam jamuan makan dan minum
agar terdapat penyesalan dalam nurani
Search Engine Optimization