header photo

Rekonstruksi isi otak

Di dalam kepala ada tempurung, tempurung kecil tak besar sperti yang disangka orang, orang banyak yang mengira itu kecerdasan, kecerdasan tapi tak mewakili ketegaran, ketegaran menghadapi rintangan, rintangan bagai liarnya rerumputan, rerumputan yg juga ditumbuhi beserta duri, duri yg melukai di pusat otak, otak berlindung di balik tempurung, tempurung kecil tak besar sperti yang disangka dirinya sendiri, sendiri dalam sesal, sesal jadinya dia mengeluh,

ugh...

October 24, 2010




Bookmark and Share

sakit

langit terinjak, tanah terangkat
bulan berdiam, bumi memusing
matahari gulita, malam bercahaya
purnama tak tiba, pagi tak kesampaian

hujan teteskan banyak bilur
meresap dalam bajuku
menyakiti tubuhku

matahari memasung sinaran
keringatku terhisap keluar dari pori
keringkan tubuhku

saat pagi aku terbangun
kusadari hidupku kembali diperpanjang
tapi saat senja terurai
masa matiku semakin saja mendekat

jikalau sakit ini adalah yang terakhir
walau perih, tak berguna dalam banyaknya inspirasi
walau perih, tak bertahan dalam satu kesempatan pemusnahan
walau perih, tak sejajar dengan tujuan hidup pribadi
maka sia-sialah hidup yang sekali,
maka sia-sialah mati yang sekali

kumelayang terhempas sesal
sungguh sakit
aku sakit
sakit
sakit
sakit
sakit
sungguh sakit
terhempas sesal kumelayang

langit terinjak, tanah terangkat
bulan berdiam, bumi memusing
matahari gulita, malam bercahaya
purnama tak tiba, pagi tak kesampaian


October 26, 2010

Bookmark and Share

Serba salah

Aku benci pengendara motor,
saat ku di atas jok motorku

kesalku oleh pengemudi mobil,
saat baru saja ku nyalakan mobilku

dalam kesemrautan bahu jalan ku mengeluh "jalan ini mana ujungnya,"
saat betis kakiku lelah topang badan berjalan

baiknya ku tidur saja,
saat terbangun ku kan sesali tidurku



October 22, 2010

Mari persalahkan angin


Angin mengayunkan pedang, pedang bermata dua tajam dua sisi, sisi keduanya sentuh awan, awan tercerai-berai kar'nanya, kar'nanya awan tersakiti, tersakiti hingga menangis, menangis dalam rupa bilur, bilur kemudian jatuh atas bumi, bumi beserta penghuni yang bersemayam, bersemayam dengan berbagai kesibukan, kesibukan atas nama hidup, hidup sekali dipertahankan jangan sampai mati, mati kiranya datang nanti, nanti saat tua s'moga tiada beban, beban yang coba dihindari, dihindari kar'na perih terasa, terasa siap untuk menangis, menangis dalam rupa bilur, bilur yg keluar dari mata, mata yang juga melihat hujan, hujan yang berasal dari cerai-berai awan, awan yang terluka dari pedang, pedang diayun oleh angin.

Angin sesungguhnya kau bersalah

selidik punya selidik

menjaring angin

October 20, 2010

Pudarnya kini laguku

teruntuk aku

beat cepat dalam lagumu,
seakan ngajak telinga bergirang,

tapi langkah kakimu terbeban sangkal,
telah hilang kesyahduan si penggubah lagu,
lantas, apa guna kau berlagu?

lagu kini hanya kecap rutinitas,
tak lagi sentuh jiwa,

beat cepat lagumu hanya fatamorgana!

----saat pelayanan hanyalah formalitas belaka----

ketika aku pelakunya

HKBP Pamulang, 26 September 2010

Bookmark and Share

Hilang

Jikalau menara cukup tinggi teruntuk suatu kota,
akankah kau rindu menerawangku dari puncaknya,
temukan tempat sesembunyianku dan bersegera menghampiriku?

Jikalau angin suarakan dahan-dahan pepohonan,
warnai telinga dengan kelembutan alam,
layangkan asa mu padaku,
akankah angin bersegera berkirim sapa padaku?

Pada suatu saat,
'pabila nanti jua kau jumpa menara,
bisikkanlah pada angin setibanya kau di puncak menara

tapi tak 'kan kau temui ku di sana





Lebak Bulus, 15 Oktober 2010

Bookmark and Share

Kembali ke Rumah



nak, inilah rumah kita

yang saat pagi mentari menyapa lembut dari jendela,
yang ngajak kita bangkit dari peristirahatan,

nak, jikalau kau keluar dari rumah kita
ingatlah tempat muasal peristirahatan

nak, inilah rumah kita

yang di sinilah panasnya matahari tertahan pada atap

nak, jikalau panas hatimu di luar sana
ingatlah akan rumah yang sediakan atap bagi panasnya hatimu

nak, inilah rumah kita

yang kala senja lindungi kita dari angin berniat menyakiti

nak, jikalau kesakitan bertiup ke arahmu dalam berbagai arah, berniat hempaskanmu tergelatak tak ada daya
ingatlah perlindungan yang tersedia dalam rumah kita

nak, inilah rumah kita

yang kala malam tak sesatkan kau dalam gulita

nak, jikalau gulita jalan yang kau tempuh tak sediakan terang sesatkan jiwamu
ingatlah, hanya dalam rumah kita saja tiada kesesatan.

nak, jauh pun langkahmu, ingatlah kembali ke rumah
beserta yang menantimu di dalamnya

Lebak Bulus, 11 Oktober 2010


Bookmark and Share

Per definisi cinta

Sumber Gambar: ceritajessica.blogspot.com


cinta bukanlah masa lalu,
cinta adalah masa depan

cinta tak datangkan kematian,
cinta pertahankan kehidupan

cinta tak sama dengan pelarian diri,
cinta hadirkan perlindungan



teruntuk kawan,
masih ada waktu luruskan definisi
dan cintailah


Meruya, 07 oktober 2010

Bookmark and Share

sebelum terlahir


apa aku ini sebelum dilahirkan?
di mana aku ini sebelum dilahirkan?
berbentuk apa aku sebelum dilahirkan?
dan mengapa aku dilahirkan?

oh... sunggulah bodoh orang yang demikian
yang berpikir kematian adalah kepastian,
dalam kelahiran aku tersadar:
apa daya kematian bila ku tak terlahir,
di mana kepastian kematian,
jika tiada kepastian kelahiran?

oh... bijaknya dia yang terlahir,
yang dalam kelahirannya menangis,
seakan jadi uang muka tangisan kematiannya kelak,
cicilan demi pengurangan kepedihan matinya kelak

dan bila saja pengetahuan tiba sebelum tiba kelahiran,
adakah ruang bagi penolakan kelahiran diri sendiri?
dan bila saja ada pengajaran diberikan sesaat sebelum kelahiran,
adakah kesesatan terjadi bagi tujuan hidup?

dalam dimensi sebelum terlahir,
bagi dia yang telah terlahir,
mungkinkah berarti arti dari eksistensi?
ataukah ada waktu mampu menggerogogoti usia diri?

dalam keberwujudan kelahiran,
bagi dia yang belum terlahir,
mungkinkah tak bereksistensi sisakan sezarah arti?
ataukah dapat usia diri dihitung satuan waktu?


sumber gambar: tabloidnova.com

Bookmark and Share

Kepada TUHAN

kepada TUHAN yang terus saja melihatku,
namun tak demikian aku kepadaNYA,


"tetaplah melihatku, walau pilu,
namun tidak demikian aku kepada-MU"

kepada TUHAN yang tersembunyi arti di setiap yang terjadi padaku,
namun tidak demikian aku kepadaNYa,


"tetaplah KAU singkapi arti, luruskan interpretasi,
namun tak demikian aku padaMU memahami"

kepada TUHAN yang setia mendengarku,
namun tidak demikian aku pada-NYA,


"tetaplah sendengkan telinga-MU, dengar aku,
namun tak demikian pendengaranku kepada-MU."

TUHAN...
KAU ada,
tetap ada,
selalu ada,
namun tidak demikian aku ada pada-MU



Nazar kala haru

Begitu banyak nazar terucap sudah teruntuk Tuhan,
saat air mata haru menguak dari balik mata,
dan semakin banyak juga nanti, di kemudian hari,
mungkin kar'na mudah menjelma haru,

hingga kosakata tidak lagi cukup untuk semua nazar,
yang nyatanya, nazar tak menjadi nyata
apa lagi yang sanggup diperbuat?

padahal masih saja ada haru jelang ujung waktu
Search Engine Optimization