Seting tempat, waktu, dan keadaan diri.
tiba ku di penghujung hari
setelah mata terus terjaga dan terbuka
sesaat setelah mentari berlalu
malam menghampiri tak bisa dihindari
tiba keinginan sampai di ujung jalan
setelah jalan panjang bersama kaki yang menopang tubuh
melihat kesekeliling yang tak seramai dahulu
tinggallah aku yang terbelakang
Memulai mencari arti, temukan makna.
tak berarti hidup akan selalu berkembang
seakan kita mengusung semboyan "zaman yang terus berkembang"
bagaimana dengan mereka-mereka yang berada di pinggiran
tidakkah mereka dikatakan juga berkembang???
perkembangan bersama kesuksesan
kepuasan suatu digdaya yang mempesona sejuta manusia
apalah arti kesemua yang berkembang tadi
toh... tetap saja ada yang terpinggirkan
siapa sangka, siapa yang berani berdebat
angka dua berada setelah angka satu dalam penghitungan manusia
bisa saja itu diartikan sebagai suatu bentuk kemajuan
tapi entah sampai dimana angka itu akan berhenti dalam perhitungan
tetap saja semua dibutuhkan
tetap saja semua ingin diperhatikan
siapa dapat melihat ujung dari kepuasan
mungkin memang tak berujung, sedangkal keegoisan pola pikir kita
mari kemari, mari berhenti,
hentikan langkah, keraskan suara dari nurani
hentakkan tangan, mari kita mulai memberi
mari bersama, melihat yang ada dan yang terpinggirkan
memang untuk apa ada sesama???
memang untuk apa ada kita???
kenapa ada kepuasan???
kenapa muncul suatu kesuksesan???
bagai roda yang tidak memiliki titik sudut
cobalah cari siku di bagian sisi-sisinya
memang tidak akan ada,.... karena memang demikianlah arti dari roda
ketika kesemua sisi sama-sama mengalami posisi atas ataupun bawaH
terus berputar, dan bersinergi, tiada siku
tiada siku yang membuat gerak roda terhenti, atau tersentak
dan kesemua sisi pernah di atas, pernah juga di bawah
memang untuk apa ada kebersamaan???
memang untuk apa ada pengalaman???
memang untuk apa ada kecukupan???
pernah kah ada kata berkelebihan dalam pengejaran akan kepuasan???
mari kemari, mari berhenti,
hentikan langkah, keraskan suara dari nurani
hentakkan tangan, mari kita mulai memberi
mari bersama, melihat yang ada dan yang terpinggirkan
pembelajaran dari arti kegagalan yang sedang dialami
tiba ku di penghujung hari
setelah mata terus terjaga dan terbuka
sesaat setelah mentari berlalu
malam menghampiri tak bisa dihindari
tiba keinginan sampai di ujung jalan
setelah jalan panjang bersama kaki yang menopang tubuh
melihat kesekeliling yang tak seramai dahulu
tinggallah aku yang terbelakang
Memulai mencari arti, temukan makna.
tak berarti hidup akan selalu berkembang
seakan kita mengusung semboyan "zaman yang terus berkembang"
bagaimana dengan mereka-mereka yang berada di pinggiran
tidakkah mereka dikatakan juga berkembang???
perkembangan bersama kesuksesan
kepuasan suatu digdaya yang mempesona sejuta manusia
apalah arti kesemua yang berkembang tadi
toh... tetap saja ada yang terpinggirkan
siapa sangka, siapa yang berani berdebat
angka dua berada setelah angka satu dalam penghitungan manusia
bisa saja itu diartikan sebagai suatu bentuk kemajuan
tapi entah sampai dimana angka itu akan berhenti dalam perhitungan
tetap saja semua dibutuhkan
tetap saja semua ingin diperhatikan
siapa dapat melihat ujung dari kepuasan
mungkin memang tak berujung, sedangkal keegoisan pola pikir kita
mari kemari, mari berhenti,
hentikan langkah, keraskan suara dari nurani
hentakkan tangan, mari kita mulai memberi
mari bersama, melihat yang ada dan yang terpinggirkan
memang untuk apa ada sesama???
memang untuk apa ada kita???
kenapa ada kepuasan???
kenapa muncul suatu kesuksesan???
bagai roda yang tidak memiliki titik sudut
cobalah cari siku di bagian sisi-sisinya
memang tidak akan ada,.... karena memang demikianlah arti dari roda
ketika kesemua sisi sama-sama mengalami posisi atas ataupun bawaH
terus berputar, dan bersinergi, tiada siku
tiada siku yang membuat gerak roda terhenti, atau tersentak
dan kesemua sisi pernah di atas, pernah juga di bawah
memang untuk apa ada kebersamaan???
memang untuk apa ada pengalaman???
memang untuk apa ada kecukupan???
pernah kah ada kata berkelebihan dalam pengejaran akan kepuasan???
mari kemari, mari berhenti,
hentikan langkah, keraskan suara dari nurani
hentakkan tangan, mari kita mulai memberi
mari bersama, melihat yang ada dan yang terpinggirkan
pembelajaran dari arti kegagalan yang sedang dialami
0 komentar:
Posting Komentar