karna sang ibu adalah sisa-sisa jalanan, hampir-hampir serupa bentuk jalanan
sang ibu kasar kulitnya, dengan pori-pori sebesar jalan bolong serupa bentuk jalanan
jikalau nanti anak dapat langkahkan kaki dan sanggup berlari, apa yang hendak kamu kejar nak?
karna pesisir jalan, pelesir bermobil gagah mengebulkan racun asap keserakahan melaju cepat
tegap pun kakimu berlari, tak dapat sejajar lajumu mengimbangi yang demikian
mungilnya lidah si anak mencoba belajar berbicara, hendak mengucap kata apa anak ini kelak?
"kesejajaran dan kepedulian" begitu nyaring kau dengar, tapi tak berwujud
"kasih ibu sepanjang jalan" adalah benar adanya bagi anak dan sang ibu pesisir jalan
terpal cukup untuk tenangkan hujan, apa dapat tenang isi perut si anak?
karna sekali kau berteriak lapar, maka tersingkaplah perut yang sejak lahir semakin bengkak tak berisi
hendakkah disamakan keadaan perut yang begini dengan larangan menyantuni anak jalanan?
semoga Tuhan masih ada dihati kita semua,
semoga si anak itu adalah Tuhan, yang nyata terlihat di pesisir jalan
dan disembah dengan tak berkekurangan sesajen yang mewangi haru,
bukan hanya diprihatinkan hanya dengan kata dan lafal doa
August 14, 2011
0 komentar:
Posting Komentar