ketika angin bertiup, cobalah melihat arah tujuannya
dari mana, hendak kemana dia menuju
salahkan angin ketika dia hendak berbelok
salahkan angin ketika dia bertiup terlampau keras
salahkan angin ketika dia lupa arah mana yang menyenangkan kita
salahkan angin ketika kedinginan yang dia ciptakan
hingga akhirnya...
menyalahkan angin hanyalah kesia-siaan belaka!!!
mari belajar melihat cerita kehidupan yang dijalani
ketika hidup masih dijalani, mari belajar melihat arah tujuannya
dari mana, hendak kemana kehidupan ini menuju
salahkan kehidupan jika mendatangkan kesedihan bagi kita
salahkan kehidupan jika kemalangan menimpa diri kita
salahkan kehidupan jika kejenuhan tak bisa lepas dari diri ini
salahkan kehidupan jika rasa tak puas mengganggu kenyamanan diri
hingga akhirnya...
menyalahkan kehidupan hanyalah kesia-siaan belaka!!!
seakan apa yang dinyatakan
"kita bersama ego yang terus membengkak"
tiada ada yang akan muat menampung
keangkuhan diri,
mengatasi hari menjadi penguasa kini
padahal ini sebatas mimpi akan pengharapan berlebih dari diri
lupa untuk mensyukuri,
karena menggugat kenyamanan diri
karena asumsi diri mengenai rasa puas yang jauh meninggalkan bumi
terlalu tinggi untuk dicapai,
terlalu angkuhnya harga diri.
sama ketika kejadian menimpa diri
sama seperti kenyamanan yang terusik
sama-sama tak lebih karena keegoan diri
aku bersama cita rasa kesuksesan memenuhi ambisi
ARGRGRGGRGRGGGHHHHHHHHH...
tolong aku
terinspirasi kitab Pengkotbah
0 komentar:
Posting Komentar