Previous chapter: pencari keterbukaan II
EMPAT
aku mencari keterbukaan
Sebuah surat telah kuterima dari seorang gadis. Gadis cantik dalam definisiku, karena nyatanya teman-temanku tak setuju bahwa cantik itu kata yang tepat dialamatkan kepada gadis yang satu ini. Ragu aku membuka surat ini. Ada ketakutan yang menghantuiku seketika surat ini kuterima. Karena baru saja kemarin kami bertengkar begitu hebatnya, dan itulah pertengkaran terhebat sepanjang sejarah relasiku dengan si gadis cantik.
Nyatanya yang tertutup ini harus terbuka juga.
Walau ada ketakutan akan isi surat yang nantinya isi surat ini bisa saja menyakitkan ataupun merugikanku. Surat yang tertutup itu akhirnya terbuka juga oleh kedua tanganku. Tahulah aku, setelah baca surat, inilah akhir perjalanan ceritaku bersama si gadis cantik. Si gadis cantik memutuskan untuk mengakhiri sesuatu yang masih terus kupertahankan. Hubungan kami.
Dan ketika surat yang tertutup telah terbuka -dan dibaca-, maka terimalah konsekuensi akibat terbukanya surat beserta pesan yang tertulis di dalamnya.
Menyedihkan... juga merugikanku... itulah konsekuensi dari keterbukanya surat yang kuterima dari si gadis cantik
Keterbukaan yang hadirkan konsekuensi.
aku pencari keterbukaan
TO BE cOntinuE....
May 10, 2011
0 komentar:
Posting Komentar