masa muda dalam pergaulan bersama ambisi
kedigdayaan akan keberhasilan semata-mata lambang kepuasan
maka.... percayalah!
di masa muda kita berbicara tentang kemampuan diri sendiri
Masa muda ketika berawal dari ketiadaan
berlari dengan kepala yang terus mengadah ke atas
lihatlah...! ada mimpi-mimpi tertancap jauh di langit-langit mimpi
demikianlah perjalanan anak muda beralaskan ambisi
Masa muda seketika lompatan pertama dapat tercapai
melompat setinggi mungkin, tibalah kini mimpi yang tercapai
entah apa yang sudah dilalui...
adalah keberhasilan karena diri sendiri, lambang suatu kebanggaan
"HEY... Lihat kemari!!!"
"HEY... aku ini disini!!!"
"HEY... inilah arti keberhasilan!!!"
Lupakan masa muda, lupakan keringat yang pernah melintas di kepala
Raihan ini mempesona, raihan ini adalah aku!
Aku dan cuma aku!!!
lalu apa yang kan terjadi
di atas sana, tak selembut yang di bawah sana
di atas sana, masalah adalah suatu ancaman bagi diri sendiri
karena ketakutan munculnya bahaya kejatuhan
lalu apa yang akan dipertahankan
di bawah sana,.. ada bayak yang melompat untuk mendekat
di bawah sana,... ada banyak yang menjilat
karena pesona meraih yang teratas milik siapa saja
Ini masa untuk berkompromi
mungkin terlalu keras angin meniup singgasana yang di atas
mungkin arti dari "pertahanan" adalah sandaran bagi singgasana
ini masa berbagai cara agar tetap di atas
Karena roda berjalan oleh perputaran
karena hidup adalah waktu yang terus berjalan
maka bentuklah rodamu dari segitiga
carilah orang ketiga bagi segala solusinya
temukan... karena banya tersedia jalan pintas,
berharap terbaik bagi sudut segitiga yang paling atas
maka matikanlah waktu dari jam yang melingkar di tanganmu
hentikan semua, jangan berlaku seperti yang seharusnya
ketidakwajaran, adalah lumrah bagi mereka yang sudah dewasa
demikianlah kebenaran tergantung dari sudut mana kita menilainya
inilah realita dari yang kita sebut ambisi
bagi nama kita yang terselipkan kata "ambisius"
"Siapa yang mencintai uang, tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia"
PKH 5:9
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar