daun itu melekat dibatangnya
aku ingin melekat,
dimana aku akan melekat?
itulah pertayaanku kini
air hujan ini menghujam deras menimpa kepalaku
emisi emosiku kini meluap
meluap dan tercipta dalam gerak tubuh
inilah keadaanku kini
kala mata mulai berbicara
kala mulai kaki beranjak
atau kala tangan mulai merentang
kala itu mata mudah menilai
kala itu kaki berlari menghindar
itu kala tanganku menghilang
atau kala itu lantang meninju semangatku
jadi biarkan aku melekat
pada batang besar berisikan kambium itu
jadi biarkan sari makanan itu kuraih
dari akar yang mengalir dalam batang
dan biar daun ini berseri bermandikan mentari pagi
emisi emosiku terus membumbung
melewati ubun-ubun kepala
tingkah laku yang tak terkendali
biarkan aku berdiam dalam tenang
agar pergerakanku bukan karena emosi belaka
kala mata mulai berbicara
kala mulai kaki beranjak
atau kala tangan mulai merentang
kala mata melihat dalam iman
kala kaki berjalan dalam kepastian
atau kala tangan bertindak untuk memberi
atau kala itu lantang ku percaya pada TUHANku
tak semua bisa bertindak cepat
tak semua mampu bertindak benar
maka pikirkan apa yang akan diperbuat
jangan hanya emosi meraja
atau kesombongan pola pikir adalah segalanya
maka itu melekatlah pada kebenaran itu sendiri
kenalilah TUHANmu
maka kau bertindak
aku ingin melekat,
dimana aku akan melekat?
itulah pertayaanku kini
air hujan ini menghujam deras menimpa kepalaku
emisi emosiku kini meluap
meluap dan tercipta dalam gerak tubuh
inilah keadaanku kini
kala mata mulai berbicara
kala mulai kaki beranjak
atau kala tangan mulai merentang
kala itu mata mudah menilai
kala itu kaki berlari menghindar
itu kala tanganku menghilang
atau kala itu lantang meninju semangatku
jadi biarkan aku melekat
pada batang besar berisikan kambium itu
jadi biarkan sari makanan itu kuraih
dari akar yang mengalir dalam batang
dan biar daun ini berseri bermandikan mentari pagi
emisi emosiku terus membumbung
melewati ubun-ubun kepala
tingkah laku yang tak terkendali
biarkan aku berdiam dalam tenang
agar pergerakanku bukan karena emosi belaka
kala mata mulai berbicara
kala mulai kaki beranjak
atau kala tangan mulai merentang
kala mata melihat dalam iman
kala kaki berjalan dalam kepastian
atau kala tangan bertindak untuk memberi
atau kala itu lantang ku percaya pada TUHANku
tak semua bisa bertindak cepat
tak semua mampu bertindak benar
maka pikirkan apa yang akan diperbuat
jangan hanya emosi meraja
atau kesombongan pola pikir adalah segalanya
maka itu melekatlah pada kebenaran itu sendiri
kenalilah TUHANmu
maka kau bertindak
0 komentar:
Posting Komentar