header photo

berangan-angan

aku ingin bercinta

kututup mata
mulai lafalkan namanya
diam sejenak, tetap tutup mata
tetap tutup mata, saat masih ku terjaga

negasi

tidak senyum
tidak dekat
tidak menilai
tidak bercerita
tidak berpenghuni
tidak


jalan negasiku
tidak ada bising kepala lagi

lelaki di atas genting

jejak langkah pertama di atas gentingnya sendiri
perlahan-lahan, seperti mengendap tapi tidak sembunyi
hati-hati, salah langkah bumi menanti
tipis kecerobohan, nisan baru bisa saja tertancap esok
perlahan-lahan, seperti mengendap tapi tidak sembunyi

di atas genting sendiri, jejak selanjutnya dipijak seksama
"krek...k..krek.." ups hati-hati, jangan sampai genting pecah

Sinergi dalam jaring jiwa

siapapun pasti punya lelah
usahakanlah agar tidak bercuma berlelah

beberapa yang punya kerinduan
usahakanlah rindu bergelora tetap

segelintir yang bertahan
usahakanlah warnamu tidak pudar

PROTES [Maaf aku seorang Gay]

telah terlahir sebuah keputusan
bukan karena kepahitan,
tapi ini manis kurasa
cobalah merasa seperti yang ku rasa

malam adalah gelap
tapi nurani tidak pernah terlelap
buka mata hati menerima ku kawan
aku berbeda, tapi tidak gila

cATAtan SakU VesteR: daRi balik matA VrincE

Vrince
Aku sangat suka mengikuti gerak dan tingkah kakakku. Walau terkadang, otak kecilkku tak sanggup mengkaji apa yang sedang dilakukan kakakku, yang berusia 2 tahun di atasku. Tapi aku tidak perlu mengerti, keingintahuaanku membawa setiap gelagatku untuk selalu berada di dekat kakakku.

Aku hanya dua bersaudara. Dua tahun yang lalu, saat memulai kehidupan, mamaku memperkenalkan sebuah kata "Kakak" kepadaku. Dua tahun berselang, ternyata banyak sekali kata itu harus ku sematkan kepada manusia yang lain. Aku tak tahu, sejauh ini otak kecilku belum cukup mampu mengkaji arti panggilan itu. Sejauh ini, wanita di depanku yang bernama Sally inilah yang paling sering kusebut sebagai kakak. Hidup bersamanya, bermain bersamanya, walau tetap saja setiap permainan bersama dirinya belum bisa ku kaji sepenuhya. KEINGINTAHUAN..., hanya itu yang membuatku bermain bersamanya, terkadang tertawa, dan sering ku menangis karenanya.

Hari ini, seperti biasa, aku menguntit dari belakang. Kakakku sedang bermain dengan teman-temannya. Di dalam kumpulaan teman-temannya, kakakkulah yang paling kecil, apalagi jika dibandingkan sesosok lelaki berbadan tinggi yang ada di dalam kumpulan ini. Nampakknya lelaki ini adalah pemimpin permainan yang sedang berlangsung dalam kumpulan ini.

cATAtan SakU VesteR: teringat Sally

Revi dan Sally
Kalau ada yang perlu disalahkan mengapa aku menulis note yang satu ini, Revi tentulah orangnya. Profil picturenya (semoga Revi belum menggantinya) membuatku teringat akan seorang gadis cantik, imut, menggemaskan, kreatif, lincah, dan pernah meninggalkan makna di dalam otak kecil ku yang semraut ini.

Ada kebiasaan anehku --silahkan kalian mencibir kebiasaan anehku yang satu ini--, sehabis mengajar sekolah minggu umumnya GSM (Guru Sekolah Minggu) akan melanjutkan dengan melaksanakan ibadah umum minggu di kebaktian orang dewasa. Lain cerita dengan aku, aku tidak masuk ke dalam gereja untuk ambil bagian dalam ibadah. Aku berada di luar bersama dengan anak-anak sekolah minggu yang sedang menanti orang tuanya yang sedang beribadah. Dan tentu saja, memutar otak untuk mencari permainan yang tepat untuk anak-anak ini, karena selera permainan anak-anak tentu tidak sama dengan selera orang dewasa sepertiku.

Rupa di sekeliling kesedihan

tidakkah bisa terlihat?
tiada keceriaan di sini,
di sini, ya.. tepat di sini, dalam raut wajah!

tolong jangan berkata...!
tolong jangan mendekat...!
tolong jangan menolong...!

cATAtan SakU VesteR: candu itu beRnama "terima kasih"

Senang rasanya berinteraksi dengan anak-anak.
Dan memori aktifitas yang satu ini benar-benar tidak bisa lepas dari otak kecilku ini.
Sekali lagi anak kecil mengajariku.

Kala itu aku sedang terlibat dalam suatu kegiatan yang melibatkan anak-anak sebagai pesertanya. Aktifitas ini cukup melelahkan bagi kami para panitia. Yah... mengurus anak-anak bermain sungguh menguras tenaga memang benar adanya.

Di penghujung rangkaian acara ini, kami bersiap untuk pulang. Tapi satu hal yang tak boleh dibiarkan begitu saja sebelum meninggalkan lokasi yaitu sampah yang bertebaran di mana-mana lantaran tangan-tangan jahil anak-anak yang membuang sampah sembarangan.

cATAtan SakU VesteR: GSM YanG KerE (siapa bilang semua memerlukan uang) Part 3

Catatan saku, sebuah aktifitas merekam kejadian demi isi kepala yang penuh dengan kelupaan. Setiap yang tercatat hanyalah sebuah solusi dari penyakit kronis yang kumiliki. Karena aku adalah pelupa sejati. Catatan saku, mencatat yang tercatat dalam hari, dan aku menjurnalkan hidup

"Pesembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang harum bagi ALLAH"

Aku benar-benar tidak menyangka, firman yang ku ceritakan di sekolah minggu hari ini memang tersaji bagiku. Benar adanya bahwa firman itu seperti pedang bermata dua bagi si pembawa firman.

Mengapa?

cATAtan SakU VesteR: GSM YanG KerE (siapa bilang semua memerlukan uang) Part 2

Catatan saku, sebuah aktifitas merekam kejadian demi isi kepala yang penuh dengan kelupaan. Setiap yang tercatat hanyalah sebuah solusi dari penyakit kronis yang kumiliki. Karena aku adalah pelupa sejati. Catatan saku, mencatat yang tercatat dalam hari, dan aku menjurnalkan hidup

Aku berlalu dari kosan dengan menggunakan roda dua, bukan dengan mengandalkan kedua kaki berjalan kaki seperti yang kuutarakan di note sebelumnya. Hari ini, aku sebagai seorang GSM (Guru Sekolah Minggu) akan mengajar dan juga tentunya bermain musik untuk mengiringi lagu-lagu yang akan dinyanyikan di sekolah minggu di hari ini. Gitar yang kumiliki sesungguhnya masih bisa mengeluarkan suara, tapi suara gitarku tidak cukup bagus lagi untuk mengiringi lagu sekolah minggu karena jika dipaksa untuk bermain dengan volume keras, dengan menggenjrengya kuat-kuat, nada yang dihasilkan akan sember, tingkat sembernya menyamai kesemberan suara yang kumiliki saat bernyanyi... hahahha nasib-nasib

cATAtan SakU VesteR: GSM YanG KerE (siapa bilang semua memerlukan uang) Part 1

Catatan saku, sebuah aktifitas merekam kejadian demi isi kepala yang penuh dengan kelupaan. Setiap yang tercatat hanyalah sebuah solusi dari penyakit kronis yang kumiliki. Karena aku adalah pelupa sejati. Catatan saku, mencatat yang tercatat dalam hari, dan aku menjurnalkan hidup

Bangun aku dari lelapku, dan itulah tanda kehidupanku di hari ini akan dimulai. Beberapa waktu belakangan banyak hal yang benar-benar menguras asesoris dalam dompetku, sebut saja nama asesoris dompetku ini uang. Sebenarnya sebelum tidur malam kemarin aku sudah dipusingkan dengan hal penyakit kere yang melandakaku di hari ini. Sakin akutnya penyakit kere ini, sampai berhasil meninabobokanku di waktu malam. Kenapa? Toh sakin dipikir-pikir, semakin direnungkan, jalan keluar yang tersedia dalam otak kecilku tetap sama. Aku akan melarat esok hari!!!

Super Hero (Lagu sekolah Minggu)

Sungguh ku bangga mengenalMu
Sungguh ku bangga memilkiMu
Yesus-Yesus Pahlawanku
Gagah Perkasa

Sungguh ku bangga kau mengasihiku
Sunggu ku bangga Kau memilihku
Yesus..Yesus Pahlawanku
yang paling hebat

namaku Sonny

gunung batu,
seperti itulah aku
seperti yang tidak kau mengerti
demikianlah aku
tak beranjak walau ada yang mengajak
mungkin bodoh, mungkin...
kekerasan tak mungkin mencair
dari pendirian yang tak terkatakan
dari sebuah gunung batu
dari aku

ada cinta di dalam dompet

lelaki itu terus saja tak beranjak dari yang dipandangnya
pandangannya begitu cekatan kepada sesosok gambar
pada gambar yang menghiasi tempat foto dompetnya.

rambutnya hitam, "ah begitu hitamnya"
hidungnya berlubang dua, "wow sempurna sekali kebulatan dari lubang itu"
bibirnya menebar senyum, "apa gerangan yang membuatnya bahagia?"

"apakah aku sedang jatuh cinta?" sebuah pertanyaan muncul dalam benaknya
"mengapa aku begitu terpesona pada gambar yang satu ini?"
si lelaki tetap memainkan matanya kepada gambar di dompetnya,
dan sesekali tersenyum sendiri,
entah senyum karena terbius gambar itu atau karena geli akan tingkah lakunya sendiri

penasaran kini muncul dalam alam pikirannya
lelaki ini begitu ingin menyelami gambar penghias dompetnya itu.
"mengapa dia tersenyum?"
"atau memang dia tercipta untuk tersenyum?"
"apa yang latar belakang dia tersenyum?"

yoo...!!!

jangan berteriak...!!!
kuping ada untuk mendengar
tak usah mulut sok berkata, apalagi cuma tambah volume
lebih baik ucapkan yang bermakna saja
biar tidak sia-sia ludah tertelan
saat tersendak mulut akibat kata yang terucap

ayub 34:3
Search Engine Optimization