header photo

cATAtan SakU VesteR: GSM YanG KerE (siapa bilang semua memerlukan uang) Part 1

Catatan saku, sebuah aktifitas merekam kejadian demi isi kepala yang penuh dengan kelupaan. Setiap yang tercatat hanyalah sebuah solusi dari penyakit kronis yang kumiliki. Karena aku adalah pelupa sejati. Catatan saku, mencatat yang tercatat dalam hari, dan aku menjurnalkan hidup

Bangun aku dari lelapku, dan itulah tanda kehidupanku di hari ini akan dimulai. Beberapa waktu belakangan banyak hal yang benar-benar menguras asesoris dalam dompetku, sebut saja nama asesoris dompetku ini uang. Sebenarnya sebelum tidur malam kemarin aku sudah dipusingkan dengan hal penyakit kere yang melandakaku di hari ini. Sakin akutnya penyakit kere ini, sampai berhasil meninabobokanku di waktu malam. Kenapa? Toh sakin dipikir-pikir, semakin direnungkan, jalan keluar yang tersedia dalam otak kecilku tetap sama. Aku akan melarat esok hari!!!


Jadi saat membuka mataku di hari ini, Ouww,,,, kambing mbe-mbe, kucing meong-meong, aku kere-kere-KERE...!!! Hari minggu, tiada receh sekepingpun sebagai asesoris dompet. Kiriman uang baru akan tiba esok hari, saat bank Bu*****IN buka jam tayangnya. Dan hari ini hari minggu, harinya TUHAN begitu julukan hari ini tersematkan dalam otak kecilku ini. Tapi di hari ini aku cuma bisa berkata "ke gereja pun perlu uang"

Tiada sempat terpikirkan dalam otakku di hari ini untuk titip absen ke gereja, maklum ini bukan jadi kebiasaan yang diajarkan oleh orangtuaku. Hmm... tapi kalau di lingkungan kampusku, ini mah doktrin dari teman-teman kampus, dan ternyata doktrin ini tak mampu melekat diotakku. Dan aku cukup terharu bangga untuk itu. Titip absen? "Apa kata dunia"

Motor ada,... tapi sayang isi bensin dalam perkiraan ku hanya mampu untuk memberangkatkanku ke gereja, entah bagaimana memulangkuanku ke kos kembali. Jadi memakai roda dua bukan cara yang tepat untuk berangkat beribadah di hari ini. Cara yang paling cerdas adalah dengan mengandalkan kedua kaki ini untuk berjalan kaki ke gereja. Dalam perkiraanku, Jatinangor-Cinunuk bisa ditempuh dalam waktu 1 jam dengan kecepatan konstan kaki melangkah. Oke, aku sudah terbiasa berjerih kaki, tiada masalah. Cara keberangkatan dan kepulangan gereja sudah ditentukan. JALAN KAKI

Mandi telah beres, pakaian rapi sudah melekat di badan, dan saat untuk memutar kunci pintu... buka pintu dan keluar kamar.... dan berjalan kaki menuju gereja. CoOL..!!!

Sialnya, di hari ini penyakit lupa ku menerorku seketika. Aku lupa dimana menaruh kunciku. Ouww,,,, kambing mbe-mbe, kucing meong-meong, aku lupa-lupa-LUPA...!!! Isi kamar dengan teganya kuporak-porandakan demi mencari keberadaan kunci.

5 menit berlalu, 10 menit berlalu, 20 menit berlalu, semakin waktu berlalu... waktu berjalan kakiku yang telah ku hitung sejak awal termakan, dan itu artinya kalau aku berjalan kaki menuju gereja... AKU PASTI TERLAMBAT. Dan yang membuatku semakin panik, di hari ini aku juga harus mengajar sekolah minggu. Kata "terlambat" jelas adalah kata yang haram.

Waktu semakin cepat berlalu, walau sebenarnya sudah kusuruh si waktu berhenti sejenak sampai aku menemukan si kunci kamar baru si waktu boleh berjalan lagi, tapi toh tetap saja si waktu berjalan seperti biasanya. Aku benar-benar dilanda kegeraman yang amat sangat terhadap diriku. Kunci membuat rencana berjalan kaki ke gereja benar-benar berantakan. Waktu yanng tersisa sebelum kegiatan sekolah minggu di mulai tinggal 30 menit lagi. Yang terpikirkan olehku... cuma dengan mengendarai si roda dua lah kini pilihan terakhir, dan paling kuhindari, untuk mencapai ke gereja saat ini. Tapi masalah kunci belum jua ditemukan.... Ouww,,,, kambing mbe-mbe, kucing meong-meong, aku celaka-celaka-CELAKA.

Akhirnya aku diam dan menyesali penyakit pelupa ini. Dan ingin sekali ku menyalahkan yang lain.... tapi siapa di dalam kamar kos ku ini yang bisa dikambinghitamkan selain aku sendiri. Paling kalaupun ada cuma TUHAN, karena aku tahu TUHAN selalu ada dimana-mana bahkan ketika aku sedang dalam tempat tersembuinyi sekalipun, TUHAN juga ada di sana, apalagi cuma di kamar ini, TUHAN pasti ada. Dan tidak mungkin aku salahkan DIA. dan aku cuma bisa melipat tangan, tutup mata dan berdoa.

"TUHAN aku tahu ini salahku, dan kelupaan ini adalah salahku. Adalah bodoh jika aku menjadikanMu sebagai biang keladi dari kejadian ini. Apalagi jika aku menyangka, Kau tidak menghendaki aku untuk ke gereja di hari ini. Tuhan, kalaupun kunci ditemukan, Kau tahu aku akan naik motor ke gereja, tapi pulang dari gereja, aku akan mendorong motorku karena kehabisan bensin hingga sampai ke kosku. Dan itu pasti akan sangat melelahkan. Tapi bagaimana lagi, jika Kau menolongku menemukan keberadaan kunci, dorong motorpun tak apalah. Asal kumohon jangan sampai motorku kehabisan bensin sebelum aku sampai kegereja"

Dan benar saja, aku menjadi tenang... dan akhirnya kunci kutemukan. Dan singkat cerita motor kunyalakan, berharap bensin yang tersisa dalam tangki motorku cukup memberangkatkanku ke gereja... dan waktu yang tersedia kini kurang dari 30 menit sebelum sekolah minggu dimulai.

Dan akupun berlalu dari kos.... To be ContiNUe dulu yah

CoOL..!!!

INDEX:
Part 1
Part 2
Part 3

0 komentar:

Search Engine Optimization