header photo

Kesal Itu Memperpanjang Umur

Seperti yang sudah-sudah, rasa kantuk selalu menemani perjalananku saat mengendarai motor ber-plat B ku. Tak terbilang sudah pinggiran jalan yang telah kujadikan tempat tidur saat benar-benar aku tak kuasa lagi menahan laju kantukku yang sedemikian hebatnya. Ketimbang harus berurusan dengan para suster cantik di rumah sakit lantaran mengalami kecelakaan lalu lintas akibat bermimpi di atas motor yang sedang melaju; atau berurusan dengan kumis para polisi bertampang sangar berbadan dua - seperti ibu hamil -  karena kantuk yang kujadikan alasan saat menabrak, jadi kuputuskan lebih baik beristirahat sejenak di pinggiran jalan. Walau hanya tidur di mushola yang ada di SPBU terdekat, itu sudah cukup untuk membuaku melayang ke dalam dimensi mimpi. Atau kalau tidak ada juga SPBU terdekat, ya aku tak ambil pusing, aku tidur saja di atas motor yang ku parkirkan sembarang di pinggir trotoar.

Tapi hari ini berbeda, aku sungguh berusaha tetap mengemudi motor walau kantuk benar-benar sudah menyerang ambang kesadaranku sampai di garis merah. Dan aku cumalah manusia biasa -seperti sebuah lirik lagu- yang jikalau mengantuk dan ditambah angin sepoi-sepoi, mata ini seketika berat,... berat,... dan kelopak mataku menutup sempurna bola mataku. 

%^&#*$%^&$^*^$*^&^#"!!!!

Ban belakang motorku kempes tiba-tiba. Dengan sigap aku rem, dan menghentikan laju motor. Turun dari jok motorku, mengamati ban belakang, dan dapat kupastikan kejadian ini bukan hanya tentang ban yang kempes atau ban bocor yang tertusuk paku. Ini kejadian yang dinamakan: Ban Dalam motorku pecah. 

Aku kesal bukan main, dan memang aku sedang tidak dalam keinginan untuk bermain. Aku kesal..., kesal,.... keeeesal.....

Tapi aku bingung, kepada siapa kekesalanku ini harus kulampiaskan? Toh ini adalah kejadian alamiah, atau bagiku  sendiri ini adalah peristiwa goib. Tidak ada pelaku kejahatan yang bisa ku laporkan ke polisi karena ku tuduh telah memecahkan Ban Dalam motorku. Aku kesal, dan yang lebih kesal lagi, aku kesal karena tidak tahu kepada siapa kekesalan ini kulampiaskan. 

Aku dorong motor, dan masuk ke bengkel terdekat. Beli Ban Dalam baru, seharga Rp 40.000 sudah termasuk ongkos pasang.

Dan melaju kembali menyusuri jalan raya. Tapi rasa kesal masih saja menguasai ubun-ubun, yang mengakibatkan tak ada lagi rasa kantuk yang tersisa. Kesal,... kesal,... dan bahkan aku lupa bahwasanya sebelumnya aku sedang diliputi rasa kantuk. Dan, dalam kekesalanku, aku tiba di rumah, dan selesailah perjalanan bersama motor ber-plar B ku.

Sebelum akhirnya tertidur di kamar sendiri, satu hal yang kusadari: "Rasa kesal itu dapat memperpanjang umur"

Karena kalau saja aku tidak kesal, tentulah aku sudah tertidur pulas di atas motor yang sedang melaju,... dan bisa jadi aku akan mendapat kecelakaan, dan matilah aku.

Untunglah aku kesal.

Serpong, 20 November 2010
Catatan seorang pengendara berplat B yang ngantuk

0 komentar:

Search Engine Optimization