header photo

Melayani dengan kerelaan untuk menderita (Matius 20: 20-28)

Pernah mendengar Iwan Fals????
dalam salah satu liriknya lagunya, bang Iwan fals menulis demikian:

"Namun, kadang kala ada manusia seperti binatang
bahkan lebih keji dari binatang
Tampar kira kanan alasan untuk makan
padahal semua tahu dia serba kecukupan
intip iri kanan lalu curi jatah orang
peduli sahabat kental kurus kering kelaparan"
-(Lagu OPINIKU)

Inilah keadaan bangsa kita yang dilihat dari kacamata seorang iwan fals.
Manusia layaknya binatang dalam memperjuangkan haknya,
bahkan yang bukan menjadi haknya sekalipun dilahap selagi bisa,
selagi punya kesempatan, selagi mampu untuk melakukan.

Mari sejenak kita beralih secara tiba-tiba menuju Matius 20 : 20 -28

20:20. Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya.
20:21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
20:22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat."
20:23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."
20:24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.
20:25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
20:26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
20:27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."


Siapakah anak-anak Zedebeus ini?
  • Mereka tidak lain adalah Yakobus dan Yohanes, yang juga merupakan murid-murid Tuhan Yesus
  • Yohanes dan Yakobus adalah saudara laki-laki (Markus 1 :19-20)
  • Ibu mereka bernama Salome, saudara perempuan Maria, ibu Yesus
  • Mereka masih memilik hubungan kerabat dengan Tuhan Yesus
  • Maka Yesus dan Yohanes adalah saudara sepupu
  • Oleh karena itu, bisa jadi dengan hubungan kedekatan inilah yang juga medorong ibu dari Yohanes dan Yakobus ini berani untuk menyatakan permintaan ini kepada Yesus.
Kita bisa melihat isi dari permintaan dari ibu ini pada ayat yang ke-21 Apa yang teman2 bayangkan tentang seorang raja? Tentu kalau pertanyaan ini ditanyakan kepada seorang anak kecil, hal pertama yang diingat oleh mereka adalah mahkota. Raja identik dengan mahkotanya. Yap…., mahkota menandakan posisi penting, terhormat, mulia dari seorang raja; menandakan juga raja memiliki kuasa atas bawahan-bawahannya. Dan ketika dikatakan duduk di sebelah kanan dan kiri seorang raja, tentulah itu menandakan tempat terhormat dan mulia. Mengapa permintaan ini yang diminta oleh mereka? Mari kita berkaca kepada diri sendiri..., Siapa rupanya yang tidak ingin memiliki posisi yang terhormat dan mulia? Bukankah kita selalu menginginkan untuk mendapat posisi yang terbaik? Yang lebih dari orang lain? Yang dihormati? Tak bisa kita pungkiri bahwa kedudukan merupakan incaran/ambisi bagi manusia (kita juga), mendapat sesuatu yang terbaik itulah yang menjadi incaran semua manusia, atau sekadar menjadi yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Dan kesemuanya itu beralaskan untuk kepentingan diri sendiri. Sejenak untuk kita renungkan :" Adakah permintaan kita kepada ALLAH, hanya semata-mata untuk kepentingan ataupun kenyaman diri kita sendiri?" Sekarang mari kita beralih, dengan melihat jawaban Yesus terhadap permintaan ini pada pasalnya ke 22 Disini Yesus menjelaskan arti dari permintaan mereka tersebut yang tidak mereka sadari konsekuensi dari permintaan mereka. Yaitu penderitaan. Yesus menggambarkan bagaimana nanti DIA akan menanggung segala konsekuensi dari pelayananNYA kepada umatnya dengan menderita dan mati secara memalukan, di atas kayu salib.(22) Bagaimana tanggapan dari kedua murid ini? (22) Mereka begitu berapi-api dan menyanggupi konsekuensi yang akan mereka tanggung atas permintaan tersebut. "Kami dapat." (22) Kalau dilihat dari latar belakang dari kedua murid ini memang kita bisa memahami mengapa mereka menyanggupi konsekuensi ini. Dari sebuah buku yang saya baca Yesus memberi nama kepada keduanya Boanerges atau “anak-anak guruh”, sebuah nama yang mungkin menunjukkan suatu kepribadian yang berapi-api (bdngkan dengan Luk 9: 52-56) Pada ayat selanjutnya (23), Yesus menyatakan bahwa mereka memang akan menerima penderitaan dalam pelayanan mereka (Yakobus dikemudian hari dibunuh dengan pedang, Kis 12: 2; sedangkan Yohanes dibuang ke pulau Patmos karena memberitakan Injil, Wahyu 1: 9). Tapi yang sebenarnya ditekankan Yesus mengenai permintaan kedua muridNYA ini adalah: jangan kita berfokus kepada apa yang akan kita peroleh, namun mari kita kerjakan apa yang menjadi bagian kita, dan menerima konsekuensi dari apa yang akan kita kerjakan dalam pelayanan ini. Sebab jika kita melihat lebih seksama, Tuhan Yesus bukannya tidak memberi upah disurga ("Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." ayat 23) , tapi mari lebih dahulu kita kerjakan panggilan pelayanan ini, karena upah yang di surga memang sudah disediakan. Jadi pelayanan bukan pertama-tama berbicara tentang apa yang akan kita dapat, tapi pelayanan berbicara apa yang harus kita tanggung dalam pelayanan yang kita kerjakan . Sejenak untuk kita renungkan : "Beranikah kita membayar harga untuk pelayanan yang kita lakukan?" Yesus memberi sebuah kontradiksi tentang perbedaan antara cara pandang dunia, dan pandangan ALLAH:
  • Ayat 25 menceritakan tentang pandangan dunia
  • Ayat 26-28 menceritakan tentang pandangan Allah
Cara pandang dunia menilai kehormatan dan kemuliaan ada, ketika banyak orang yang kita pimpin, terkemukanya kita dihadapan orang banyak, seberapa berkuasanya kita atas hidup orang lain, dan bagaimana orang patuh terhadap kita. Jadi wajar kalau tadi kita mendengar lagu iwan fals tentang betapa manusia seperti binatang. Cara pandang Allah: Kehormatan dan kemuliaan dimata manusia ada, ketika manusia melayani sesamanya seperti teladan yang Yesus berikan. Bentuk totalitas dalam pelayanan tampak ketika kita rela menerima konsekuensi dari pelayanan kita (penderitaan-red). Sejenak untuk kita renungkan: "Yang manakah menjadi pilihan kita: baik di mata dunia, atau baik dimata ALLAH?" Pelayanan yang kita jalani adalah pelayanan yang rela untuk menderita!!! Hal untuk diwaspadai:
  • Kerendahan diri yang disombongkan
    (ikuti teladan Yesus yang tidak tergoda untuk dijadikan raja oleh orang Israel, karena memang panggilan hidupnya adalah menjadi pembebas bagi umatnya dengan cara mati dikayu salib) , Yoh 6: 15
  • Keengganan untuk menderita
Pelayanan
merendahkan diri,

memberi diri,

mengabdikan diri

0 komentar:

Search Engine Optimization