header photo

Dalam berbagai rupa karakter

Di dalam diriku terdapat beragam aku

seperti kemarin, ketika kegembiraan menjadi tema di hati
senyuman tercipta di wajah
langkah kaki ringan, putar kiri, putar kanan
tak masalah bagaimana keadaan teman,
aku yakin dapat menciptakan senyuman di wajah mereka.

ketika kegagalan memenuhi tiap hari di jalanku
jangankan tersenyum, bersedih pun aku tak mampu
mungkin aku memilih tidak berekspresi
sebatas aku masih bingung untuk menentukan sikap,
ini untuk disyukuri atau disesali?

teringat bagaimana ku menyebut diri sebagai penyendiri
berat badan begitu menekan, hingga tak kuasa menahan berat diri
akhirnya ku tak bergerak, terdiam.... seakan aku mati berdiri
ketika sendiri, tinggallah aku, dan pemikiranku
apakah ini saatnya untuk mulai merenungi?

Walau tak sering, aku pernah menjadi seorang pemalu
ketika kegagalan baru saja kuhadapi, aku bertansformasi menjadi sang pemalu
lalu aku mulai sangkut pautkan dengan karakter diriku yang lain
jangan-jangan kegagalanku memang untuk disyukuri,
karena ternyata kegagalan hanya cuma sebatas kemaluan saja

walau ini cuma sebatas kemaluan
apalah artinya itu, kalau bukan egosentris diri
egosentris karena kita takut akan diri kita yang tercoreng
bukankah "ketakukan akan diri yang tercoreng" ini tentang harga diri??
jadi dapat disimpulkan, kegagalan memang untuk kusyukuri
ini terjadi agar ku tidak menjadi seorang pemuja harga diri

maka ketika aku menjadi seorang pemalu
inilah waktu yang tepat untuk menjadi seorang penyendiri
waktu yang kurasa tepat untuk berdiam bersama diri sendiri
merenungi hingga memberi arti dari apa yang terjadi
dan merangkak keluar membawa kegembiraan menjadi tema di hati

pada akhirnya, "untuk apa menyesali diri?"
mungkin banyak rupa-rupa diriku ini
tapi ternyata,....
menciptakan senyum di wajah orang lain
kurasa cukup menarik untuk terus terjadi




0 komentar:

Search Engine Optimization