header photo

bulan purnama (tak sebatas melihat)

hal yang paling mudah tentu saja melihat
tanpa kusadari, kehidupan yang kujalani adalah melihat
cuma karena dua biji mata,
sudah cukup alasan bagiku untuk menghabiskan sisa hidup dengan aktifitas ini

perhatikan apa yang sedang kulakukan kali ini!!!


aku melihat bulan purnama
bulat sempurna, tepat berada di tengah cahayanya sendiri
sendiri dalam malam gelap
berteman warna hitam, tapi tak mengitamkan sang bulan

tiada bintang disekitarnya, seperti yang semalam kulihat
tapi malam ini sang bulang bertambah bulat,
atau dalam penilaianku, sang bulan sedang bulat-bulatnya
bentuk kesempurnaan eksistensinya di puncak kejayaan perputaranya mengelilingi bumi

apa yang baik dalam bulat ini?
mengapa terus menggangu pandanganku dalam menilai bulan?
bukankah ini biasa?
atau kalaupun tak biasa, minimal sebulan sekali bisa kulihat bulan dalam kebulatannya.

aku hanya berpikir (dalam imaginasi nakal dari sempitnya pengetahuan tentang bulan)
kenapa pula bulan berbentuk bulat?
kenapa dia tidak lonjong?
kenapa tidak kotak dia?

mungkin ini karena proses pembentukannya yang panjang,
maka dengan demikian sepanjang itulah penjelasan dapat diberikan tentang bentuk bulan
maka aku pasti akan bosan mendengar penjelasan ini
"ya sudah, yang penting lihat sajalah dulu" ketusku

sangat indah melihat bulan,
sangat indah melihat


seperti diriku yang mudah bertanya akan sesuatu,
namun tidak punya cukup waktu untuk mendengar penjelasan,
demikianlah adanya seorang pengamat yang bisa bertanya
tapi tak cukup sabar dia mendengar

jayalah diudara bulanku
jayalah terus kalian orang yang hanya bertanya
jayalah terus eksistensimu wahai pengamat
tapi bersinarlah terus wahai kalian yang menjadi pelaku bukan pengamat

"adalah baik pertama-tama melihat, dan kemudian bertindak"

0 komentar:

Search Engine Optimization