jejak langkah pertama di atas gentingnya sendiri
perlahan-lahan, seperti mengendap tapi tidak sembunyi
hati-hati, salah langkah bumi menanti
tipis kecerobohan, nisan baru bisa saja tertancap esok
perlahan-lahan, seperti mengendap tapi tidak sembunyi
di atas genting sendiri, jejak selanjutnya dipijak seksama
"krek...k..krek.." ups hati-hati, jangan sampai genting pecah
bukankah niat di atas genting untuk perbaiki genting?
jangan tambah masalah, sebelum satu masalah selesai
lelaki di atas genting perlahan jejakkan kaki
memeluk seember semen siap dioles
teruntuk genting pecah karena hujan menerpa semalam
"tik...tik...tik..." hujan kembali beraksi
lelaki di atas genting berlomba dengan waktu
semen yang dioles belum juga kering, hujan berniat jahat
hancurkan setiap pekerjaan tangan lelaki di atas genting
bukankah niat di atas genting untuk perbaiki genting?
jadi mengapa lelaki tertelungkup mencium bumi?
lelaki di atas genting terjatuh dari atas genting
semen dalam ember berserak di mana-mana
lelaki di atas genteng menginjak hujan
ibunda siapkan nisan buat esok hari
perlahan-lahan, seperti mengendap tapi tidak sembunyi
hati-hati, salah langkah bumi menanti
tipis kecerobohan, nisan baru bisa saja tertancap esok
perlahan-lahan, seperti mengendap tapi tidak sembunyi
di atas genting sendiri, jejak selanjutnya dipijak seksama
"krek...k..krek.." ups hati-hati, jangan sampai genting pecah
bukankah niat di atas genting untuk perbaiki genting?
jangan tambah masalah, sebelum satu masalah selesai
lelaki di atas genting perlahan jejakkan kaki
memeluk seember semen siap dioles
teruntuk genting pecah karena hujan menerpa semalam
"tik...tik...tik..." hujan kembali beraksi
lelaki di atas genting berlomba dengan waktu
semen yang dioles belum juga kering, hujan berniat jahat
hancurkan setiap pekerjaan tangan lelaki di atas genting
bukankah niat di atas genting untuk perbaiki genting?
jadi mengapa lelaki tertelungkup mencium bumi?
lelaki di atas genting terjatuh dari atas genting
semen dalam ember berserak di mana-mana
lelaki di atas genteng menginjak hujan
ibunda siapkan nisan buat esok hari
2 komentar:
Maksudnya apa sih bang? Ga ngerti saya.
hihiihi... biarlah kau bersama kebingunganmu itu, dan aku tetap mulut. hehhehehe... piss yoo
Posting Komentar