Tetapi bumi akan tandus oleh penduduknya, sebagai akibat perbuatan mereka (Mikha 7: 13)
Bukankah kami diberikan rasio oleh Pencipta kami?
Karna itu, saat panas di luar kami memilih untuk menyalakan AC ketimbang baling-baling kipas angin?
Juga demikian, tisu berlembar-lembar ketimbang sapu tangan, yg harus di cuci tiap harinya sehabis di pakai?
Bukankah kami mampu menghasilkan pertimbangan yg bijak?
Maka kami gali lebih dalam, ke dasar bumi, pipa Jet Pam kami demi setetes air, ketimbang berhitung dan berhemat memakai air.
Senada dengan itu, kami persempit, kl bisa bahkan kami tutup, lubang selokan di depan rumah kami, agar semakin luaslah halaman rumah, dan mobil kami pun dapat diparkir.
Bukankah kami menghargai waktu sedemikian juga uang?
Jadi alangkah baik jika masing-masing kami, tiap kepala, menggunakan kendaraan pribadi beserta polusi yg dihasilkannya, ketimbang berdesak-desakan dgn puluhan orang, bahkan ratusan, yang juga mengeluarkan polusi?
Sesungguhnya ini karena kami.
dalam perjalanan ke siantar city, 5 juni 2010
0 komentar:
Posting Komentar