harap cepat,
lebih dekat,
hilangkan sekat,
jangan bersyarat,
bagimu teman akhir hayat
Otakku mengguncang alam sadar, dan berguncang, jadinya matapun goncang, jalanku pincang. Mataku undang ketidaksadaran alam sadar, kulit terisap ke tulang, slide show peristiwa lalu ajak pulang, lidahku mengigau "Suatu hari nanti, kau kan ku jelang".
sungguhpun, aku sendiri
tak satupun, lupa padamu teman satu mimpi
sekalipun, satu bayangmu dalam diri
Dunia nyata, semua suka bertanya "Hendak ke mana?",padahal aku jelas-jelas jalan maju ikuti pandangan mata. Aku lebih suka mendengar "Dari mana?", ingatkanku dari mana asal mula, agar maju langkah tak salah pula. Harap kau mendengar ku teman hidup satu masa: "Teman dari mana?", harapku kau ingatku sejak mula, agar langkah pulangmu tak salah jalan pula.
sekerat mimpi, saat nanti
bukan mimpi, ku masih menanti
ambang mimpi, hingga kini
cepatlah pulang, jiwaku rindu
surat padamu, penghantar rindu
lebih dekat,
hilangkan sekat,
jangan bersyarat,
bagimu teman akhir hayat
Otakku mengguncang alam sadar, dan berguncang, jadinya matapun goncang, jalanku pincang. Mataku undang ketidaksadaran alam sadar, kulit terisap ke tulang, slide show peristiwa lalu ajak pulang, lidahku mengigau "Suatu hari nanti, kau kan ku jelang".
sungguhpun, aku sendiri
tak satupun, lupa padamu teman satu mimpi
sekalipun, satu bayangmu dalam diri
Dunia nyata, semua suka bertanya "Hendak ke mana?",padahal aku jelas-jelas jalan maju ikuti pandangan mata. Aku lebih suka mendengar "Dari mana?", ingatkanku dari mana asal mula, agar maju langkah tak salah pula. Harap kau mendengar ku teman hidup satu masa: "Teman dari mana?", harapku kau ingatku sejak mula, agar langkah pulangmu tak salah jalan pula.
sekerat mimpi, saat nanti
bukan mimpi, ku masih menanti
ambang mimpi, hingga kini
cepatlah pulang, jiwaku rindu
surat padamu, penghantar rindu
----yang Sedang merindu kamu, semOga kamu puN meriNdu aku Ya---
5 Agustus 2010
0 komentar:
Posting Komentar