header photo

Mari persalahkan angin


Angin mengayunkan pedang, pedang bermata dua tajam dua sisi, sisi keduanya sentuh awan, awan tercerai-berai kar'nanya, kar'nanya awan tersakiti, tersakiti hingga menangis, menangis dalam rupa bilur, bilur kemudian jatuh atas bumi, bumi beserta penghuni yang bersemayam, bersemayam dengan berbagai kesibukan, kesibukan atas nama hidup, hidup sekali dipertahankan jangan sampai mati, mati kiranya datang nanti, nanti saat tua s'moga tiada beban, beban yang coba dihindari, dihindari kar'na perih terasa, terasa siap untuk menangis, menangis dalam rupa bilur, bilur yg keluar dari mata, mata yang juga melihat hujan, hujan yang berasal dari cerai-berai awan, awan yang terluka dari pedang, pedang diayun oleh angin.

Angin sesungguhnya kau bersalah

selidik punya selidik

menjaring angin

October 20, 2010

0 komentar:

Search Engine Optimization