header photo

Burn out

Pada suatu ketika pernah aku mengalami keletihan dalam menjalani semua aktifitas, dan aku berpikir dalam hati “duh pengen deh ngerasain sakit, biar bisa beristirahat”. Hal seperti ini ternyata juga kudengar baru-baru ini dari teman-temanku yang “seprofesi” (sebagai mahasiswa juga pengurus). Mengapa?
  • Apakah benar ini karena kejenuhan dari segala aktivitas (pelayanan) yang kita lakukan?
  • Apakah ini karena keletihan fisik kita yang sudah mencapai batasnya?
  • Apakah karena komitmen yang sudah “terlanjur” kita buat, jadi tidak mungkin untuk kita meninggalkannya?
  • Apakah karena hanya kita orang yang bisa diharapkan utuk menjalankan pelayanan ini, karena teman-teman yang lain seakan tidak ada lagi yang bisa diharapkan?

Lalu bagaimana dong? apa yang harus kita lakukan?

Mari kita temukan jawabannya melalui Firman Tuhan!

Ayat Pendukung 1Raja-raja 19: 1-8, 11-14

Elia merupakan nabi Tuhan yang menjalankan pelayanannya di daerah Israel. Pada saat itu bangsa Israel terbagi menjadi dua kerajaan yaitu: kerajaan Israel (di daerah utara) dan kerajaan Yehuda (di daerah selatan). Raja yang berkuasa pada saat itu adalah Ahab yang melakukan apa yang jahat dimata Tuhan lebih daripada semua orang yang mendahuluinya (1 Raj 16: 30 ) dan Izebel adalah istrinya yang menjadi biang keladi mengapa Ahab dan bangsa Israel menyembah baal (1 Raj 16: 31 ).

Cerita yang kita baca tadi itu terjadi ketika Elia baru saja mengalahkan 450 orang nabi baal dan menyembelihnya. Elia baru saja menyatakan kekuatan Allah Yahweh yang melebihi baal di depan mata seluruh rakyat Israel, dan bagaimana Allah Yahweh mampu untuk mendatangkan hujan yang tidak mampu dilakukan oleh baal.

Cerita ini dimulai dengan bagaimana Ahab mengadu pada istrinya, Izebel, yang menyebabkan Izebel marah dan berniat membunuh Elia. Kita perhatikan apa yang menjadi respon dari Elia mendengar ancaman pembunuhan ini? takut, bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya . Respon ini sungguh mengejutkan, seorang nabi lari ketakutan? Bukankah dia yang seorang diri mampu mengalahkan dan membunuh dengan tangannya sendiri 450 orang nabi baal? Bukankah dia seorang nabi yang dengan beraninya mengahadap Ahab ketika nabi-nabi Tuhan sedang dicari-cari untuk dibunuh?
Padahal kalau kita ikuti kisah Elia pada pasal sebelumnya segala tindakan/aktivitas yang dilakukan oleh Elia selalu berdasarkan pada perintah/arahan Allah.
  • Kenapa Elia kali ini bertindak tanpa menunggu perintah Allah? atau
  • Kenapa Elia tidak bertanya kepada Allah apa yang harus dilakukannya?
Tampaknya ketakutan akan ancaman ini membuat Elia lupa “prosedur” yang harus dilakukan hamba Tuhan ketika menghadapi permasalahan, yaitu bertanya kepada Allah apa yang harus diperbuatnya. Karena mungkin di pemikiran Elia kemenangan atas nabi baal bukannya membuat Izebel takut kepada Allah, malah justru membuat Izebel tambah berani melawan Allah. Kesadaran inilah yang membuat Elia kalut dan menyadari hidupnya terancam.

Sekarang mari kita perhatikan kembali alkitab kita! Kemanakah Elia melarikan diri? Elia melarikan diri ke Bersyeba, yang terletak di daerah kerajaan Yehuda, yang bukan merupakan daerah kekuasaan Ahab (Izebel). Nampaknya Elia ingin meninggalkan tugas kenabiannya dengan meninggalkan ladang pelayanannya yang berada di Israel dan juga Elia tidak mengikutsertakan bujangnya dalam perjalanan ini. Sepertinya juga Elia memikirkan keselamatan dari bujangnya, tapi tidak memikirkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai nabi .

Apa yang dilakukan Elia setibanya di Bersyeba? Ternyata Elia meneruskan perjalannannya ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya. Nampaknya Bersyeba belum cukup aman bagi dia untuk menyelamatkan dirinya. Elia berusaha sejauh mungkin yang dia mampu untuk pergi menjauh. Hingga pada akhirnya dia mencapai suatu titik kelelahan yang amat sangat di padang gurun dan berhenti di sana.

Lalu mari kita lihat apa pemintaanya kepada Tuhan! Ambilah nyawaku . Permintaan yang sungguh ironis kalau kita bandingkan dengan alasan dia melarikan diri. Elia berusaha menyelamatkan nyawanya, namun kemudian meminta ingin mati! Hal ini menandakan suatu penurunan pengharapan akan keselamatan nyawanya. Padahal kalau kita perhatikan, seandainya Elia bertemu dengan Izebel dia akan mati, dan permintaan Elia pada Tuhan juga kematian. Kedua-duanya mempunyai akhir yang sama yaitu kematian. Tampaknya Elia lebih memilih jalan kematian yang lebih “enak” yaitu mati di tangan Tuhan.

Mari kita lihat kemungkinan-kemungkinan yang melatarbelakangi keinginan Elia akan kematian ini!
  1. Tidak ada kemungkinan untuk lolos dari kejaran Izebel . Sepertinya alasan ini tidak logis, karena Elia sudah sampai di daerah kerajaan Yehuda.
  2.  Keletihan yang amat sangat sehabis pelarian yang dia jalani (apalagi melewati padang gurun seharian lebih).
  3. Tingkat stres yang tinggi.
  4. Elia merasa pelayanan yang dia lakukan tidak membuahkan hasil , dia telah mengalami kegagalan dalam pelayanannya, sehingga merasa hidupnya sudah tidak berharga lagi . Ini bisa kita lihat bagaimana kemenangan Elia melawan nabi-nabi baal seharusnya menimbulkan pertobatan di Israel (termasuk Izebel) justru tidak terjadi, malahan Izebel tidak takut akan Tuhan, dan malah memburu Elia. 
  5. Suatu keluhan kepada Tuhan karena ketidakberubahan sikap bangsa Israel melalui pelayanannya.
Sekarang mari kita memperhatikan tindakan-tindakan Tuhan terhadap tingkah Elia ini. 
  • Tuhan membiarkan Elia berbaring tidur dan menyediakan Elia makanan dan minuman yang akan membuat Elia mampu berjalan selama 40 hari 40 malam .Kita melihat bahwa tindakan yang pertama Allah lakukan adalah menyediakan kebutuhan akan pemulihan fisik sehabis perjalanan jauh dan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan. 
  • Tuhan mempertanyakan maksud kedatangan Elia ke gunung Horeb . Suatu pertanyaan yang dilontarkan Tuhan kepada Elia, karena Elia datang kegunung atas kehendaknya sendiri dan bukan karena diutus Tuhan. Dan Elia tidak secara langsung menjawab pertanyaan Allah. Namun justru dia mengutarakan keluhan-keluhannya. Kita melihat bagaimana Allah memenuhi kebutuhan Elia untuk mengutarakan keluh-kesahnya kepada Allah . 
  • Tuhan menampakkan diriNya kepada Elia . Tuhan memenuhi kebutuhan rohaninya . Perjumpaan dengan Tuhan akan meneguhkan iman Elia dalam menjalankan pelayanannya kembali. 
  • Tuhan memberikan Tugas pelayanan kepadanya .Tugas pelayanan yang Tuhan berikan ternyata mengaharuskan Elia untuk kembali ke Israel, dan kali ini respon dari Elia mengikuti perintah Tuhan sekalipun ancaman pembunuhan masih mengancam dia. Elia sekarang tidak takut lagi! 
  • Tuhan memberikan rekan sekerja yaitu Elisa. Sebagai satu-satunya nabi yang tersisa Tuhan melihat bahwa Elia membutuhkan rekan sekerja dan yang juga nanti akan melanjutkan tugas kenabian dari Elia. Tuhan memenuhi kebutuhan akan rekan sekerja .

-->Dalam menjalani pelayanan, segala tekanan yang kita alami seharusnya membuat kita semakin dekat kepada Tuhan. Tindakan pertama yang kita lakukan akan menentukan langkah kita selanjutnya . Maka untuk itu teman-teman ketika kita dalam keadaan Burn Out datanglah kepada Tuhan yang empunya pelayanan. Untuk itu perlu kita menjaga kualitas HPDA kita. bagaimana dengan saat teduh kita? Bagaimana dengan kehidupan doa kita?

-->Mari teman-teman kita belajar mempertaruhkan segala pengharapan kita kepada Tuhan! Mulailah dengan tekun berdoa. Mari kita mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, dan biarkan Tuhan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya dan menyempurnakan apa yang kita kerjakan.

-->Seringkali keputusasaan yang kita alami dipengaruhi oleh keadaan yang sedang kita alami. Kita terlau sibuk (bahkan dalam pelayanan). Mari teman-teman kita belajar untuk memanajemen waktu kita. Karena seringkali menumpuknya pekerjaan yang kita lakukan dimulai dari kegagalan kita mengatur kegiatan kita. Ingat!!! Gagal merencanankan berarti merencanakan untuk gagal.

-->Kita mempelajari bahwa Allah mengerti akan kebutuhan-kebutuhan kita, dan Dia mampu untuk mencukupi kebutuhan kita. Karena itu teman-teman mari kita nyatakan segala keinginan kita kepada Tuhan . Mari kita lihat Fil 4: 6


All The Glory must be to the Lord

0 komentar:

Search Engine Optimization