header photo

Membongkar tabir HKBP (kantung untuk kita)

tidakkah kita bersyukur?
hanya untuk bangunan yang berada di lain benua
saat kita tahu
ada HKBP jauh terdampar di seberang samudra sana
apakah ini sebuah kebanggaan?
atau ini sebatas tempat ibadah?
tempat ibadah saudaraku di seberang samudra sana

mari lihat ke dalam bangunan masing-masing
tempat sekalian kita beribadah
tempat dimana kita bernyanyi sepuasnya
tanpa hiraukan gunjingan akan suara tak bagus yang tak kita miliki
yang hanya mendengar merdunya suara kebertundukan,
dalam ibadah kepada Sang Empunya Agama


tapi lihatlah sejenak
ada berapa kantung kolekte yang disebarkan?
dalam tiap ibadah yang terjadwal tiap minggunya
saat lipatan uang tak beratur yang kita persembahkan
saat tak ada waktu berhitung-hitung untuk apa kita berikan
saat memberi bukan jadi ucapan syukur
hanya sebatas karena kantung kolekte ada di tangan kita

tak pernahkah engkau mengerti kawan?
tiada penyesalan dalam mempersembahkan kepada Sesembahan kita
jadi mengapa engkau bergunjing
tentang banyaknya kantung kolekte yang disodorkan padamu
jadi mengapa tidak kau lipat rapih uang sesembahanmu itu?

tanyakan pada diri kita sendiri,
saat kapan kantung kolekte itu mulai berjalan?
diantara semaknya pikiran yang tak terpusat pada ibadah
sebatas kehadiran di gereja terjadwal tiap minggunya
karena masing-masing kita juga hidup di hari minggu

bukankah ini saat kita beribadah?

kantung kolekte 1A dan 1B
sesaat setelah warta jemaat diberitakan
tentang berita saudara satu persekutuan
dalam satu atap ibadah yang sama
mari kita syukuri
setiap berita yang diwartakan
dan untuk kita doakan
terlepas apa yang jadi berita diri kita sendiri
ini saat untuk memberi bagi atap gereja sendiri
karena...
kantung kolekte 1A dan 1B diberikan
bagi gereja kita sendiri, tempat duduk kita di hari minggu
yakinlah....
jikalau kau tidak tahu
maka bukalah warta jemaat dihalaman belakang
agar kau menerti dimana alokasi kedua kantung kolekte itu
dan imanilah itu memang digunakan
karena Sang Empunya Gereja yang akan menjaganya
dari tiap pikiran nakal manusia yang ingin menyabotasenya

kantung kolekte 2
sesaat setelah Firman diberitakan
tentang berita anugerah persekutuan dalam Tuhan kita
dalam keseluruhan ibadah hidup kita
dalam kehidupan yang masih dipercayakan
mari kita syukuri
setiap Firman yang diwartakan
dan untuk kita lakukan
terlepas apa yang jadi kelakuan diri kita sendiri
ini saat untuk memberi bagi atap gereja sendiri
karena...
kantung kolekte 2 diberikan
bagi gereja kita di pusat, bagi kesejahteraan kesemuanya
yakinlah....
jikalau kau tidak tahu
maka bukalah warta jemaat dihalaman belakang
agar kau menerti dimana alokasi kantung kolekte 2 itu
dan imanilah itu memang digunakan
karena Sang Empunya Gereja yang akan menjaganya
dari tiap pikiran nakal manusia yang ingin menyabotasenya

tak pernahkah engkau mengerti kawan?
tiada penyesalan dalam mempersembahkan kepada Sesembahan kita
jadi mengapa engkau bergunjing
tentang banyaknya kantung kolekte yang disodorkan padamu
jadi mengapa tidak kau lipat rapih uang sesembahanmu itu?

bukankah ini saat kita beribadah?

mari sekarang kita mulai berpikir
di kantung kolekte mana persembahan itu kita berikan
kemana kepingan uang terbesar kita berikan
dalam lipatan rapih buatan tangan yang manis
saat kita persiapkan,
untuk memberinya nanti di dalam gereja
mempersiapkan sesaat sebelum melangkah keluar dari rumah,
menuju rumah Sesembahan kita

karena ini saat kita beribadah

Bookmark and Share

0 komentar:

Search Engine Optimization