header photo

Gaya Hidup Orang Kristen

gaYa HidUp oraNg KriSten

Nats Alkitab: HIDUP ORANG KRISTEN (1Petrus:7-11)


"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat…"(7)
-->Berbicara tentang waktu yang terbatas

Waktu yang terbatas:
1.Kesudahan akan kedatangan Kristus yaang kedua kali (kiamat)
2.Kesudahan hidup kita (kematian)
3.Kesudahan pelayanan yang kita jalani (adanya regenerasi)

--> Karena waktu yang terbatas (yang akan habis itu) jangan kita tergesa-gesa, jangan kuatir, jangan sembrono, jangan menyerah, jangan berpuas diri, tapi kuasai dirimu dan jadilah tenang.

Supaya apa...? Apakah supaya kita dapat menenangkan diri, dan dapat bertindak dengan benar dam bijaksana?

Bukan...! Agar kita dapat berdoa!
--> Berdoa adalah komunikasi dengan Tuhan. Jadi agar kita dapat bertindak bukan atas dasar pikiran, kemampuan, rencana kita, tapi atas hikmat dari Tuhan Yak 4: 13-15 (memandang segala sesuatu dari perspektif Tuhan). Bandingkan dengan perspektif yang ada di sekeliling kita (Pragmatisme, egosentrisme, dll) sangkutkan dengan penggunaan waktu

Tidak ada artinya sebuah diskusi atau rapat tanpa suatu tindakan yang nyata dari hasil diskusi tersebut. Begitu juga dengan HPDA (Hubungan Pribadi dengan Allah) yang baik tidak ada artinya jika tidak diaplikasikan dalam tindakan keseharian kita dengan sesama.

Jadi apa yang harus kita lakukan kepada sesama kita?

1. Mengasihi sesama
"Karena akan menutupi banyak sekali perbuatan dosa"(8). Bukan “white lies ”, tapi tindakan yang didasari pada kasih menjauhkan kita dan teman kita dari perbuatan dosa (atau mencegah kita terjerumus lebih dalam lagi dalam dosa)

2. Memberi Tumpangan dengan tidak bersungut-sungut
-->Memberi tumpangan adalah hal yang lazim dilakukan seorang guru kepada pengikutnya pada zaman Yesus (lihat Yoh 1: 37-51, bagaimana Yesus memberi tumpangan, hidup dalam satu atap, dengan Andreas, Andreas dapat melihat hidup keseharian Yesus dan membuahkan hasil: Andreas mengajak teman-temannya untuk jadi pengikut Yesus)
Karena di tempat tinggal kita lah, jati diri kita terungkap seluruhnya (karena seringkali kita memakai topeng ketika kita sedang keluar dari tempat tinggal kita). Keseluruhan hidup kita adalah bukti kesalehan kita. Visitasi (kunjungan) bagian penting dari pelayanan !!!
"...dengan tidak bersungut-sungut"(9).
-->Terkadang sulit bagi kita dalam hal mengizinkan orang lain masuk lebih jauh dalam kehidupan kita. Dipelukan pengorbanan dalam menjalankannya. Kerelaan untuk berkorban (melepaskan sesusatu, bahkan yang akan membuat kita menangis bagi orang lain) merupakan bagian yang tidak terelakkan dalam pelayanan kepada sesama sebagai pengabdian kita. (1Petrus 5:2)
Ingat bagaimana pengorbanan Kristus bagi kita, itulah pelayananNYA kepada kita

3. Memberikan yang terbaik dari talenta yang dimilikinya
“Melayani dengan karunia yang diperoleh dari Allah” (10). Lihat perumpamaan tentang talenta, Matius 25:14-30,
--> masing-masing diberi talenta yang sesuai dengan kemampuan mereka.
--> Allah meminta pertanggungjawaban dari talenta yang sudah diberikan
--> Bukan berapa banyak yang dihasilkan dari talentamu, tapi untuk apa kau gunakan talentamu

4. Keredahan hati
-->Tidak ada ruang sedikitpun untuk memegahkan diri (Pehatikan ayat 11 bagaimana pelayanan orang tidak ditonjolkan tetapi Allah yang dibesarkan)
--> Allah yang ditinggikan melalui pelayanan kita


Kesimpulan:
Karakter yang harus dimiliki oleh seorang kristen adalah:
1. Tindakan yang didasari pada kasih
2. Hidup yang terbuka seluruhnya oleh siapa saja
3. Kerelaan untuk berkorban
4. Meberikan yang terbaik dari talenta yang dimilikinya
5. Keredahan hati

Ilustrasi tentang “doa seorang guru” dikutip dari buku “Selamat menabur” karya Dr. Andar Ismail

“Kalau nanti segala karyaku ini purna,
Hanya satu yang saya minta
Kiranya Engkau berkenan atas pekerjaanku
Kiranya Engkau menerima baik apa yang kukerjakan.
Biarlah ada orang lain yang meneruskannya
Biarlah murid-muridku terus bertumbuh.
Inilah hidupku bagi-Mu, ya Tuhan
Hidup seorang guru.
Hanya ini yang saya dapat berikan kepada-Mu.
Saya akan meninggalkan pekerjaan ini dengan syukur."

"Tidak apa-apa kalau tak ada mantan murid,
Yang mengantar saya ke peristirahatan terakhir.
Yang penting siapa yang menjemput.
Kristus, Tuhan, Engkau akan menjemput saya bukan?
Engkau menjemput saya dengan senyuman
Dengan pelukan yang terasa hangat.
Lalu engkau berkata,
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku.
Sebab ketika Aku belum bisa menulis dan membaca
Kamu mengajar Aku: baba, bibi, bobo, bubu.
Ketika Aku keliru, kamu menegur Aku
Ketika Aku berprestasi, kamu memuji Aku
Kamu mendidik Aku.
Hai, kamu penabur yang baik dan setia,
Mari masuklah dan terimalah
Kerajaan yang telah disediakan bagimu.
Amin.”

0 komentar:

Search Engine Optimization