bukan lagi ego, bukan lagi rasa

"apa kabarmu?"
itu seharusnya yang terucap

"apa yang sedang kau gumulkan?"
itulah pertanyaanku bagimu

bukan seperti ego yang ada dalam otakku
terbentuk karena kesedihan dalam diri
tak nampak, tapi pasti terlihat
bagi setiap orang yang mengerti, inilah kebodohan

ketika bisa mendekat, tapi aku menjaga jarak
karena ragu, seandainya nanti tercipta lagi
rasa yang pernah tercipta, dan masih saja ada
karena kini aku berusaha menghapus rasa secara paksa

"apa kabarmu?"
hanyalah sebuah kata

"apa yang sedang kau gumulkan?"
penuh makna dalam satu kata

bukankah lebih baik demikian?
ketika saling bertanya, menjadi bentuk kasih yang tercipta
terjaga, dalam indahnya relasi diantara setiap manusia
ketika ego bukan menjadi sandaran diantara

lupakan saja tentang ego,
biarkan saja ada rasa,
tapi bukan lagi tentang ego ataupun rasa
dengan kasih, inilah sandaran diantara